Jakarta (ANTARA News) - Mabes Polri, Senin sore, akan mengumumkan dua identitas tersangka teroris yang tewas tertembak saat penangkapan pada Jumat (9/10) di Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten.

"Rencana sore nanti kami akan memberikan keterangan di Mabes Polri kira-kira jam 17.00 WIB," kata Wakil Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Pol Sulistyo Ishak di Jakarta, Senin pagi.

Polri akan mengumumkan identitas resmi setelah proses identifikasi secara ilmiah telah selesai.

Tim dokter Polri selalu menggunakan tiga metode untuk identifikasi jenazah secara ilmiah yakni sidik jari, DNA dan gigi.

Jika salah satu dari ketiga itu identik, maka identitas jenazah telah dapat dipastikan.

Namun, Polri sering menggunakan dua metode sekaligus agar hasilnya tidak diragukan oleh publik yakni sidik jari dan DNA sedangkan gigi jarang dipakai karena tersangka biasanya jarang memiliki foto gigi dari dokter gigi.

Identifikasi sidik jari dapat diketahui dalam waktu singkat yakni beberapa jam saja jika semua sampel telah didapat. Sedangkan uji DNA butuh waktu paling cepat 30 jam setelah semua sampel diuji.

Pada Jumat, 9 Oktober, Polri menggerebek rumah kos di Ciputat karena diduga di sana ada dua tersangka terorisme yang bersembunyi di dalam salah satu kamar.

Diduga, dua tersangka itu adalah Syaifudin Zuhri dan M Syahrir, keduanya kakak beradik.

Polisi menembak mati karena mereka melempar polisi dengan bom rakitan.

Mereka adalah buronan kasus ledakan bom di Hotel JW Marriot dan Ritz-Carlton, Jl Mega Kuningan, Jakarta Selatan.

Syaifuddin diduga menjadi perekrut dua pelaku bom bunuh diri yakni Dana Permana Putra dan Nana Ichwan Maulana.

Sedangkan Syahrir diduga berperan sebagai perencana selain menyembunyikan Noordin M Top, WN Malaysia yang menjadi buronan selama sembilan tahun dan telah tewas.

Kini, kedua jenasah itu masih berada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Tempat kos yang menjadi tempat persembunyian kedua tersangka masih dijaga polisi.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009