Tana Toraja (ANTARA News) - Dua orang polisi anggota kepolisian resor (Polres) Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan dikeroyok saat melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kelurahan Bera, Kecamatan Makale Selatan, Minggu petang.

Kedua korban yaitu AKP. Burhanuddin dan Bripda. Adi, sementara empat pelaku pengeroyokan diketahui sebagai oknum anggota TNI-AD yang sedang melakukan kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) di desa tersebut.

Selain dikeroyok, pistol salah satu korban dirampas oleh pelaku. Dalam insiden itu, AKP Burhanuddin mengalami luka parah di bagian wajah dan di lehernya terdapat luka gores akibat sabetan sangkur pelaku. Sementara Bripda. Adi mengalami luka di kedua kakinya.

Suasana tegang masih terasa di wilayah itu, sebab setelah kejadian, sejumlah aparat kepolisian lain memenuhi lokasi kejadian dengan maksud mencari pelaku yang ternyata sudah melarikan diri usai beraksi. Para polisi tidak menerima rekannya dikeroyok.

AKP. Burhanuddin mengatakan, peristiwa bermula saat ia memimpin penggerebekan yang berada di sekitar lokasi Posko TMMD. Saat itu, tiba-tiba datang empat pelaku berpakaian dinas TNI-AD langsung memukul korban dan mengancam dengan sangkur.

"Salah seorang pelaku merampas pistol saya setelah memukul. Mereka kemudian langsung melarikan diri," katanya.

Untuk menghidari meluasanya dampak peristiwa itu, Komandan Kodim Rantepao, Letkol Arhanud. Darius Allo Tangko dan Kepala Polres Tana Toraja, AKBP. Viktor Datuan Batara langsung mendatangi lokasi kejadian untuk menenangkan angota kesatuan masing-masing.

Komandan Kodim (Dandim) Darius berjanji secepatnya akan memproses anggotanya yang terbukti mengeroyok dua polisi itu. Saat ini pihak Kodim Rantepao masih mengejar anggota TNI yang merampas pistol milik AKP. Burhanuddin.

Kegiatan TMMD yang dilakukan TNI di darah tersebut adalah program nasional yang serentak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Program bakti masyarakat ini melibatkan aparat satu satuan setingkat kompi (SSK).

Mereka mengadakan pengerjaan fisik berupa rabat beton untuk membuka akses jalan bagi masyarakat. Selain itu, mereka juga melakukan penyuluhan dan ceramah sosial kemasyarakatan dan lingkungan hidup.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009