Jakarta (ANTARA) - Sebelum wabah corona menghantam industri pariwisata global, para pelancong bebas berkelana ke mana pun mereka mau.

Di tengah ruang gerak yang kini terbatas, perilaku konsumen sontak berubah, tren wisata pun jadi berbeda 180 derajat.

Co-Founder sekaligus Chief Marketing Officer tiket.com Gaery Undarsa mengatakan, dahulu orang-orang biasa jalan-jalan ke tempat yang jauh, hingga ke luar Indonesia, tapi kini yang terjadi sebaliknya.

"Orang mulai rediscovering destinasi lokal," kata Gaery di Jakarta, Selasa.

Baca juga: 200 pramuwisata dilatih secara daring jadi pemandu wisata "city tour"

Baca juga: Kebun Raya Cibodas kembali dibuka untuk umum


Tempat-tempat wisata yang tak terlalu jauh dengan kota besar, seperti lokasi yang bisa ditempuh dalam waktu 1-2 jam berkendara, diprediksi akan menjadi primadona bagi orang-orang yang ingin melepas penat. Ia mencontohkan, kota Bogor jadi salah satu pilihan untuk warga Jakarta yang ingin berlibur atau kota Malang yang dilirik oleh warga Surabaya.

Destinasi wisata yang dulu tak terlalu diperhatikan, kini justru dilirik.

"Di Bogor banyak (tempat) yang belum diomongin, sekarang orang jalan-jalan ketemu tempat bagus, akhirnya jadi happening," lanjut dia.

Baca juga: Kemenparekraf ajak 20 desa wisata turut Gerakan BISA di Magelang

Baca juga: Ini masalah yang buat "startup" tidak bertahan lama


Gaery memprediksi wisatawan Indonesia akan fokus mengeksplorasi tujuan domestik ketika industri pariwisata kembali pulih.

"Yang dekat sama kota-kota besar, itu yang akan terjadi dan itu yang sudah terjadi," ujar dia, menyebutkan staycation di hotel pun jadi pilihan untuk bersantai.

Ia optimistis industri pariwisata di Indonesia bakal lekas pulih. Gaery mengatakan, tiket.com awalnya memperkirakan transaksi konsumen baru terlihat pada kuartal keempat 2020. Namun perkiraannya meleset.

"Ternyata Juni akhir lumayan, masuk ke Juli, tiap hari naik terus transaksinya. Lumayan menarik walau belum sampai (angka) sebelum COVID-19."

Ia mengungkapkan, pada Juni total pemasukan sudah kembali sekitar 20-25 persen porsi pemasukan telah kembali. Meski jumlahnya masih jauh dari pemasukan sebelum pandemi, ini membuktikan orang-orang semakin berani untuk kembali bergerak ke luar rumah, setidaknya ke tempat wisata domestik.

"Tapi kalau secara keseluruhan, recovery masih butuh waktu," katanya.

Baca juga: Startup ditantang bangkitkan ekonomi kreatif & pariwisata lewat BEKUP

Baca juga: Pastikan keamanan di normal baru, tiket.com hadirkan fitur tiket CLEAN

Baca juga: Alasan di balik sulitnya refund tiket pesawat dengan uang tunai

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020