Jambi (ANTARA News) - Sarman (54), seorang pemulung menemukan mayat bayi berusia sekitar lima bulan dalam kandungan yang dikuburkan pada tumpukan sampah di rumah warga di Lorong Purnawira, Keluruhan Putri Ayu, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, Kamis.

Pemulung bernama Sarman di lokasi kejadian, mengaku menemukan orok yang sudah membusuk itu saat medang menggali tanah di depan sebuah rumah sekitar pukul 09:00 WIB.

Orok tersebut diduga dikubur sehari sebelum ditemukan dan penemuan ini atas dasar kecurigaan Sarman yang mencium bangkai yang sangat menyengat di lokasi tersebut.

"Saya langsung mencari sumber bau tersebut serta menggalinya dan ternyata ditemukan mayat dan temuan itu dilaporkan ke warga setempat yang kemudian kepolisian datang ke lokasi itu," kata Sarman.

Ia saat itu semestinya mencari barang bekas di tempat-tempat sampah dan saat mencium bau tersebut mencoba menggali tanah guna mencari sumber bau itu dan hasilnya menemukan kotak kardus berukuran 4X5 Cm dan di dalamnya terdapat mayat bayi yang dibungkus dengan kain batik.

Atas penemuannya tersebut Sarman langsung melaporkannya ke Ketua RT setempat dan polisi untuk membantu mencari pelakunya yang dicurigai warga setempat yang bekerja sebagai karyawan sebuah konter telepon genggam bernama Apriyanto.

"Sehari sebelumnya saya melihat orang asing di lokasi sedang membawa parang, dan besoknya saya lewat lagi di situ ternyata sudah bau bangkai dan saya langsung mencari sumber baunya," kata Sarman yang biasa melintasi daerah tersebut.

Setelah kasus temuan mayat orok tersebut dikembangkan Polsekta Telanaipura Jambi, akhirnya keterangan beberapa saksi menyebutkan nama Rika (18),

mahasiswi Akademi Kebidanan (Akbid) Sekolah Tinggi Baiturrahim semester dua bersama pacarnya Apriyanto (22) telah membuang orok berusia lima bulan dalam kandungan itu.

Pasangan itu mengaku telah berpacaran selama tiga tahun hingga sang kekasih hamil kemudian mereka membuang orok hasil hubungan intim yang dilakukan di tempat kos sang cowok.

Apriyanto mengakui perbuatannya karena memang sudah niat mereka untuk mengugurkan kandungan Rika dan orok tersebut keluar sendiri ketika Rika sedang ke kamar mandi.

Dalam pengakuannya Apriyanto mengatakan, orok tersebut sebelum dibuang dibungkus kain batik kotak-kotak kemudian diletakkan di dalam lubang yang digali sedalam 30 Cm di Lorong Purnawira Kelurahan Putri Ayu atau tepatnya di samping pintu tempat kosnya tersebut.

"Kehamilan ini belum diketahui kedua orang tua kami dan kami sangat menyesal atas perbuatan ini," kata Apriyanto.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009