Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Unggulan pertama Marion Bartoli (25) masih terlalu tangguh bagi petenis veteran Kimiko Date Krumm saat Marion menekuk petenis Jepang itu 6-1, 6-3 di babak semifinal Commonwealth Bank Tournament of Champions, Sabtu.

Dalam pertandingan yang berlangsung selama satu jam 25 menit di Bali International Convention Center Nusa Dua, Bali, Marion mematahkan empat servis Kimiko dan menghasilkan tiga ace untuk memenangi set pertama 6-1.

Pengembalian bola Kimiko yang beberapa kali menyangkut di net membantu Marion yang tampil nyaris tanpa membuat kesalahan melaju hingga memimpin 5-0 pada set kedua.

Petenis peringkat 12 dunia itu tampaknya akan segera melaju ke final, namun Kimiko mulai bangkit dan mengurangi kesalahan yang dilakukannya. Beberapa pukulan winner yang dibuatnya serta pengembalian Marion yang keluar bidang lapangan membuatnya bertahan dengan memenangi poin pertamanya pada set kedua.

Kimiko, petenis yang mengikuti turnamen tersebut melalui fasilitas wildcard, semakin percaya diri dan mulai bermain agresif. Duakali pukulannya di depan net memberi angka pertama saat Marion melakukan servis, kemudian dua winner yang dihasilkannya menambah angka menjadi 2-5.

Setelah mempertahankan servisnya pada game kedelapan dengan dua winner yang dihasilkannya, petenis Jepang berusia 39 tahun itu kembali lagi melakukan kesalahan.

Beberapa pukulannya yang keluar bidang lapangan memberi keuntungan bagi Marion dan satu pengembalian yang menyangkut net menutup pertandingan yang cukup menarik antusias penonton tersebut.

"Tentu saya tidak mau kalah tetapi dia bermain hampir sempurna, saya berusaha yang terbaik dan mencoba bertahan lebih lama di lapangan," ujar Kimiko usai pertandingan.

Ia mengakui bahwa ia mulai bangkit saat tertinggal 0-5. "Tetapi itu sudah terlambat sehingga saya hanya berusaha untuk mencoba bertahan lebih lama,"katanya.

Kimiko yang banyak mendapat dukungan dari penonton bahkan mendapat tepuk tangan penghormatan saat meninggalkan lapangan, mengaku meskipun kalah secara keseluruhan ia puas dengan hasil yang dicapainya tahun ini karena berhasil mencapai target menembus 100 peringkat teratas dunia.


Tidak mudah

Meski mengakui bahwa permainannya hari ini nyaris sempurna, dengan servis dan pengembalian yang sangat baik, Marion mengatakan bahwa pertandingan melawan Kimiko tidak semudah yang dikira.

"Sepertinya mudah tetapi setiap game-nya tidak semudah seperti angka yang dihasilkan," ujar Marion.

Marion yang menghasilkan tujuh ace dalam pertandingan tersebut, mengakui mulai melakukan kesalahan ketika sudah memimpin 5-0, namun ia berusaha fokus untuk meraih setiap poin.

Pada final, Marion akan menghadapi rekan senegaranya Aravane Rezai yang pada semifinal lainnya mengalahkan petenis Spanyol Maria Jose Martinez Sanchez 6-2, 6-3.

"Yang pertama, itu tentu bagus karena Prancis yang akan memenangi gelar," kata Marion yang mengaku belum lama bertemu dengan Aravane sehingga mengetahui pola permainannya.

"Kami bertemu di Tokyo dan menang lawan Aravane hanya beberapa minggu yang lalu sehingga saya tahu dia mainnya seperti apa. Saya akan mempersiapkan diri untuk pertandingan besok dan berusaha yang terbaik," katanya.

Marion unggul 2-0 dari dua pertemuan dengan Aravane yang kemenangan pertamanya diraih di Prancis Terbuka 2007 dan di Tokyo akhir September lalu.

"Saya unggulan pertama di sini dan peringkat teratas dalam turnamen ini, tentu saja saya mengharapkan saya akan menang," tambah Marion yang memperkirakan peringkatnya akan menembus 10 besar dunia jika menjadi juara.(*)

Pewarta: Luki Satrio
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009