Gorontalo (ANTARA News) - Kepala Sekolah SMU I Kota Gorontalo, Abdul Karim Umar yang melakukan pemukulan terhadap puluhan siswa di sekolah tersebut, terancam dimutasi ke sekolah lain.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Gorontalo, Samir Badu mengatakan pihaknya sangat menyesalkan terjadinya peristiwa yang terekam oleh telepon genggam siswa tersebut.

"Kami akui video rekaman tersebut telah mencoreng dunia pendidikan, dan kami akan mengambil tindakan terkait hal ini," ujarnya, Rabu.

Menurut dia, mutasi merupakan salah satu sanksi alternatif yang akan dikenakan kepada kepala sekolah tersebut.

Pihaknya juga telah meminta keterangan dari kepala sekolah, mengenai krnologi kejadian hingga menyebabkan pemukulan.

"Memang pukulannya hanya asal-asalan, tapi tentu saja kekerasan tidak dibenarkan dengan alasan apapun," tambahnya.

Dalam rekaman itu, sang Kepala Sekolah memukuli siswanya satu per satu baik wanita maupun pria, dengan menggunakan ikat pinggang.

Meski mengakui dirinya yang berada dalam rekaman tersebut, namun Kepsek membantah ia melakukan hal itu karena emosi dengan perbuatan anak didiknya.

"Para siswa itu terlambat, harusnya masuk pukul 07.00, tapi mereka datang terlambat," ujar Karim, saat dikonfirmasi.

Ia menjelaskan, dirinya juga hanya memukuli para siswa di bagian rok dan kaki agar para siswa lebih disiplin.

Menurut Karim, para siswa tersebut juga tak keberatan dengan aksi yang dilakukannya, dengan memperlihatkan surat pernyataan tidak keberatan dari para siswa.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009