Bandarlampung (ANTARA News)- Kereta api (KA) pengangkut baru bara rangkaian panjang (Babaranjang ) menabrak satu angkutan kota di perlintasan tanpa penjagaan di Desa Merak Batin, Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan, pada Sabtu dinihari, pukul 00.00 WIB.

Tabrakan itu mengakibatkan lima penumpang angkot tersebut tewas dan delapan lainnya luka parah, kata Kepala Humas PT KA Subdivre III.2 Tanjungkarang, Kristiono, saat dikonfirmasi di Bandarlampung, Sabtu.

Menurut Kristiono , angkot itu dicarter untuk mengangkut para karyawan penjualan peralatan rumah tangga tujuan Palembang, Provinsi Sumatera Selatan .

Saat melintasi perlintasan kereta api tanpa pintu di Desa Merak Batin, angkot tersebut mogok di tengah lintasan. Tabrakan tidak bisa dihindarkan karena KA Babaranjang yang berangkat dari Stasiun Tanjungkarang (Bandarlampung) tujuan Muara Enim (Sumsel) kemudian melintas.

Para korban, termasuk kelima korban tewas, sempat dibawa ke salah satu klinik terdekat di Natar, namun kemudian segera dievakuasi ke RSUAM Lampung bersama korban luka lainnya.

Sementara supir angkot itu sempat turun dari kendaraannya, dan kemudian melarikan diri.

Menurut Kristiono, masinis KA Babaranjang itu akan diperiksa di Polsek Natar pada Minggu (15/11).

Jenazah korban tewas rencananya dibawa keluarganya pada Sabtu ini, sementara korban luka parah masih dirawat intensif di RSUAM.

Tabrakan telah berulang kali terjadi di perlintasan kereta api di Merak Batin, namun PT KA sampai sekarang belum juga memasang pintu perlintasan di tempat itu.

Dari sekitar 200 perlintasan kereta api di Lampung, baru 40 persen yang telah mendapatkan pemasangan pintu. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009