Makassar (ANTARA News) - Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) dari berbagai jenjang ilmu menggeluti lima profesi andalan yang populasinya hampir sebanding, kata
Ketua Umum Himpunan Alumni (HA) IPB, Dr M Said Didu

"Dari hasil survei yang kami lakukan, alumni IPB ada di lima profesi yakni birokrat, politisi, pengusaha, dosen dan aktivis lembaga swadaya masyarakat," katanya pada pembukaan Musyawarah Daerah alumni HA IPB Sulsel 2009 di Mercure Hotel, Makassar, Sabtu.

Said Didu mengatakan, apabila masing-masing profesi itu digabungkan, maka akan menjadi kekuatan yang besar. Sebaliknya, jika berjalan sendiri-sendiri, maka tidak akan sukses.

Menurut dia, dari lima profesi tersebut keempat profesi selain pengusaha, belum ada yang memiliki kekayaan hingga Rp1 triliun. Namun dari alumni IPB yang menggeluti dunia usaha atau bisnis, sedikitnya sudah ada sekitar 100 orang yang memiliki kekayaan Rp1 triliun.

Berkaitan dengan hal tersebut, lanjutnya, alumni IPB harus memperkuat jaringan dan membangun komunitas profesional. Sebagai gambaran, jajaran Kementerian BUMN saat ini didominasi oleh alumni IPB.

"Agar dapat membantu mendorong perekonomian negara ini, alumni IPB diharapkan tidak hanya menjadi sarjana saja, tetapi juga menggeluti bidang usaha atau bisnis yang dikembangkan dari ilmu yang diperoleh dari bangku kuliah," katanya.

Hal senada dikemukakan Ketua HA IPB Sulsel H Amir Hamid yang juga mantan Kepala Dinas Peternakan Sulsel pada masa kepemimpinan mantan Gubernur Sulsel HZB Palaguna.

Amir Hamid mengatakan, setiap tahun terdapat sekitar 100 alumni IPB yang merupakan putra daerah dan kembali mengabdi di Sulsel.

"Apabila potensi sumber daya manusia (sdm) ini dapat berpartisipasi secara optimal dalam membantu program pemerintah, khususnya di bidang pertanian, maka tentu menjadi potensi besar," katanya.

Pernyataan serupa dikemukakan pengurus HA IPB Sulsel Baso Sulfa.

Dia mengatakan, di Sulsel sudah terbentuk 13 cabang alumni IPB yang tersebar di kabupaten/kota.

Para alumni tersebut membantu pemerintah setempat dalam mewujudkan target produksi pertanian 2,5 juta ton surplus beras, 1,5 juta ton jagung, di sektor peternakan ditargetkan 1 juta ekor sapi, sektor perikanan sekitar 300 ribu ton dan perkebunan 300 ribu ton kakao.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009