London (ANTARA News/AFP) - Euro tergelincir terhadap dolar di London pada Kamis waktu setempat, karena pasar dunia diguncang oleh berita bahwa Dubai telah menangguhkan bagian dari utang sebuah perusahaan pengembangan utama yang didukung negara.

Sementara itu dolar merosot ke titik terendah 14-tahunterhadap yen, memicu kekhawatiran bahwa lonjakan lebih lanjut dapat menyakiti pemulihan yang rapuh di Jepang, ekonomi terbesar kedua di dunia.

Euro turun menjadi 1,4989 dolar dari 1,5127 dolar akhir Rabu, karena investor menjauh dari mata uang tunggal Eropa, yang dianggap sebagai investasi berisiko tinggi, kata para analis.

Dalam perdagangan Asia, dolar merosot ke 86,28 yen, tingkat terendah sejak Juli 1995. Kemudian dalam transaksi di Eropa, dolar berdiri di 86,53 yen dibandingkan dengan 87,38 yen pada akhir Rabu di New York.

Emas mencetak rekor tinggi lagi, melampaui 1.195 dolar per ons karena mata uang AS memudar.

Pemerintah Dubai mengejutkan pasar keuangan pada Rabu ketika mengatakan akan meminta kreditor dari konglomerat Dubai World untuk moratorium utang sekurang-kurangnya enam bulan.

Permintaan "memberikan iklim ketidakamanan dan krisis kepercayaan ketika ketakutan tentang utang publik memuncak berlebihan," kata Xavier de Villepion, seorang analis Global Equities di Paris.

Di antara pasar saham, indeks FTSE dari saham utama London ditutup 3,18 persen lebih rendah di 5.194,13 poin. Pasar-pasar New York tutup pada Kamis untuk hari libur "Thanksgiving" di Amerika Serikat.

Menanggapi lonjakan yen, Perdana Menteri Jepang Yukio Hatoyama mengatakan pemerintahnya harus mengambil langkah-langkah untuk menghindari tergelincir kembali ke dalam resesi.

"Kita harus mengambil langkah-langkah agar perekonomian tidak akan jatuh ke resesi `double-dip`," kata Hatoyama, tanpa menentukan langkah apa yang mungkin diperlukan pemerintahannya untuk meningkatkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Perdana menteri menekankan bahwa "gerakan cepat dan drastis dalam mata uang asing tidak diinginkan" tetapi menambahkan bahwa hari itu adalah karena fluktuasi terutama jatuhnya dolar ketimbang kenaikan yen.

Sebuah penguatan yen mengancam daya saing eksportir Jepang, sementara perekonomian terbesar Asia tenggelam ke dalam resesi terburuk pasca perang dalam kuartal kedua 2008 karena kemerosotan ekonomi mengurangi permintaan untuk mobil, dan elektronik. Sementara itu ekonomi Jepang telah pulih secara bertahap tahun ini.

Sebelumnya dolar jatuh didorong oleh harapan bahwa Federal Reserve AS akan menjaga tingkat suku bunga ultra-rendah untuk beberapa waktu, mengirim investor mencari aset lain yang menghasilkan lebih tinggi, kata para dealer.

"Penguatan yen ini disebabkan oleh penjualan dolar ketimbang pembelian yen, jadi ini bukanlah sesuatu yang Jepang dapat menangani sendiri," kata analis teknis senior Mizuho Securities Yutaka Miura.

"Tren ini akan terus berlanjut kecuali pemerintah Jepang mengambil tindakan, bekerjasama dengan Amerika Serikat."

Pada akhir perdagangan London, Kamis, euro berpindah tangan pada 1,4989 dolar terhadap 1,5127 dolar akhir Rabu, pada 129,70 yen (132,21), 0,9087 pound (0,9056) dan 1,5070 franc Swiss (1,5080).

Dolar berdiri di 86,53 yen (87,38) dan 1,0054 franc Swiss (0,9965). Pound berada pada 1,6493 dolar (1,6703).

Di Pasar Emas London (London Bullion Market), harga emas naik menjadi 1.182,75 dolar per ons dari 1.179,75 dolar per ons akhir Rabu. Pada awal Kamis sempat mencapai sebuah rekor tinggi pada 1.195,13 dolar per ons.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009