Jakarta (ANTARA) - PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) berencana menginvestasikan dananya secara besar-besarn sekitar 200 juta dolar hingga 2014 untuk penanaman kembali (replanting) 50.000 ha kebun sawit.

"Replanting dilakukan selama lima tahun ke depan atau rata-rata 10.000 hektare per tahun," kata Direktur Utama Sampoerna Agro Ekadharmajanto Kasih, di sela Investor Summit and Capital Market Expo 2009, di Jakarta, Kamis.

Ekadharmajanto menjelaskan, dana yang dibutuhkan setiap hektare sebesar 4.000 dolar AS, sementara lahan yang ditanami kembali adalah bagian dari lahan yang tersedia (landbank) seluas 120.000 hektare.

Sementara lahan sawit yang sedang berproduksi saat ini mencapai 140.000 hektare.

Menurut Ekadharmajanto, dana replanting tersebut akan diambil dari alokasi belanja modal (capex) setiap tahunnya.

Hingga Oktober tahun 2009, belanja modal perusahaan sudah terserap sekitar Rp300 miliar, namun untuk 2010 belum bisa diperkirakan.

"Alokasi capex (belanja modal) sangat tergantung keadaan, seperti faktor cuaca yang mempengaruhi panen produksi," katanya.

Akan tetapi diutarakannya, capex akan dibiayai dari internal perusahaan.

"Arus kas kami saat ini Rp350 miliar, utang sekitar Rp200 miliar. Sehingga arus kas positif Rp150 miliar," tegasnya.

Perseroan memperkirakan pendapatan pada 2009 akan turun dibanding tahun 2008, yang dipicu penurunan harga minyak sawit (CPO) di pasar internasional sebesar 10-12 persen.

Pada 2008 harga rata-rata CPO mencapai Rp6.700 per kilogram, dan sekarang hingga Oktober rata-raya Rp5.990 per kilogram. (*)

Perseroan menargetkan produksi CPO pada 2010 mencapai 250.000 ton.

Sementara laba bersih 2009 diproyeksikan berkisar Rp250-Rp300 miliar.

***2***



(R017)

(T.R017/B/S025/C/S025) 03-12-2009 21:19:30

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009