Malang (ANTARA News) - Sesepuh cerpenis Kota Malang, Jawa Timur, Ratna Indraswari Ibrahim yang menderita stroke dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSAA) Malang, Senin Malam, dijenguk dua seniman Jatim, Zawawi Imron dan Lang Fang.

Zawawi sempat membacakan puisi untuk menghibur Ratna yang terbaring di rumah sakit itu.

"Harus ada apresiasi dan perhatian khusus buat seniman seperti Mbak Ratna. Karyanya sudah dirasakan masyarakat. Disaat saya membaca novel dan cerpen Mbak Ratna, saya merasakan Mbak Ratna sedang bersilaturrahim ke rumah saya," katanya.

Selain Zawawi Imron selaku ketua rombongan dan Lan Fang, juga hadir beberapa seniman Kota Malang.

Menurut Zawawi, tak semua penulis dan seminam mampu berkarya di usia kepala enam. Pada usia yang sudah mencapai 60 tahun, Mbak Ratna sudah menghasilkan ratusan karya sastra, atau sebanyak 300 judul novel dan cerpen.

Lan Fang mengatakan, Ratna merupakan sesepuh penulis di Jatim. Seharusnya, semua seniman termasuk novelis dan cerpenis perlu belajar dari perempuan yang sedang berbaring di ruang 206 lantai II Paviliun RSSA Kota Malang ini.

"Di kesempatan ini saya ingin mengatakan bahwa Mbak Ratna merupakan sesepuh penulis. Kita semua harus belajar darinya," kata perempuan yang juga novelis asal Jatim ini.

Tak hanya itu, Lan Fang juga berharap agar Pemkot Malang menunjukkan keprihatinannya terhadap Ratna karena Ratna merupakan sesepuh seniman asal Kota Malang yang sudah menunjukkan dedikasinya di dunia seni. Khususnya dalam menulis novel dan cerpen.

"Seniman seperti Mbak Ratna, harus mendapatkan perhatian dari pemerintah. Khususnya Pemda maupun Pemprov Jatim," ujarnya.

Sementara salah satu kerabat dekat Ratna, Ragil, mengatakan, sejak empat hari ini, Ratna dirawat di Ruang Paviliun Bougenville RSSA.

Ratna yang menyandang predikat wanita berprestasi dari pemerintah tahun 1994 ini, mengalami tremor atau pusing pada bagian kepala.

Tim dokter akan mengobservasi kondisi kesehatan Ratna hingga tanggal 10 Desember. Sambil pemulihan dan menunggu hasil observasi dokter, Ratna diminta tidak boleh berpikir berat.

"Kalau datang menjenguk, lebih baik jangan menyinggung penyakit yang sedang dialami," ungkap Ragil.
(*)

Oleh
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009