Lahore, Pakistan (ANTARA News) - Korban jiwa akibat dua bom kuat yang mengoyak satu pasar di kota Lahore, Pakistan timur, Senin malam, telah naik jadi 49, dan sebanyak 150 orang lagi cedera, kata polisi, Selasa seperti dikutip AFP.

Dua bom yang dipasang terpisah 30 meter meledak hanya berselang beberapa detik di daerah Pasar Moon di Lahore tengah, saat orang mengunjungi toko dan restoran, sehingga daerah tersebut dilahap api.

"Sebanyak 49 orang tewas dan sebanyak 150 orang lagi cedera dalam kedua ledakan ini," kata Chaudhry Shafiq, pejabat senior polisi di kota itu.

Beberapa pejabat polisi mengatakan bom tersebut diledakkan dengan menggunakan pengendali jarak jauh dan membuat toko serta bangunan di daerah itu terbakar. Petugas pemadam dan staf penyelamat bekerja hingga larut malam untuk memadamkan kobaran api dan membebaskan orang yang terperangkap di bawah puing.

Serangan diduga dilakukan oleh gerilyawan dan jumlah serangan itu melonjak tahun ini, seiring tentara Pakistan memerangi anggota Taliban di daerah suku di dekat perbatasan Afghanistan.

Rana Sanaullah, Menteri Dalam Negeri dan Hukum provinsi Punjab, mengatakan kepada wartawan, Senin malam, serangan tersebut direncanakan sebagai pembalasan terhadap operasi ambisius militer guna melucuti kubu Taliban di Waziristan Selatan.

"Setelah operasi yang berhasil di Waziristwan, pelaku teror telah mulai mengincar orang yang tidak berdosa, perempuan dan anak-anak," katanya.

Politikus oposisi Shahbaz Sharif, yang juga adalah Menteri Besar Punjab, menjenguk beberapa korban ledakan di rumah sakit, dan juga menuduh gerilyawan garis keras sebagai pelaku serangan itu, di kota dengan delapan juta warga.

Lahore adalah ibukota provinsi kedua yang jadi sasaran, Senin, setelah seorang pembom bunuh diri menewaskan 10 orang di luar gedung pengadilan di kota Peshawar di bagian barat-laut Pakistan, sekitar tengah hari, dalam serangan paling akhir di kota bergolak tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009