Putri Indonesia yang dimotori pemain senior Ceria Nilasari Jusma secara telak menyerah dengan skor 0-3 kepada Thailand dan Myanmar, sehingga pertandingan terakhir penyisihan grup menghadapi Malaysia, Rabu (9/12) dipastikan sudah tidak berpengaruh lagi.
Silir Rovani yang mengawali perjuangan tim asuhan pelatih Ismu Harinto tidak bisa berbuat banyak saat menghadapi Anisara Muangsuk dan kalah tiga set langsung 5-11, 10-12, 4-11.
Ceria Nilasari, pemain paling senior kelahiran 7 Mei 1980, sempat merebut set pertama 11-9 saat berhadapan dengan Nanthana Komwong, tapi menyerah pada tiga set berikutnya 7-11, 9-11, 5-11.
Kekalahan 0-2 membuat pemain muda Widya Wulansari, kelahiran 22 Januari 1991, harus memenangi pertandingan untuk membuka peluang beregu Indonesia. Namun Widya sejak awal tidak mampu keluar dari tekanan dan akhirnya menyerah dengan skor telak 3-11, 6-11, 4-11.
Penampilan putri Indonesia pada pertandingan kedua menghadapi Myanmar yang berlangsung sore, juga tidak banyak berubah seperti ketika menghadapi Thailand.
Ceria Nilasari yang diharapkan menjadi pembuka jalan bagi pemain junior, tumbang tiga set langsung kepada Naw Norend dengan skor 6-11, 9-11, 7-11.
Hanya Silir Rovani yang berhasil merebut satu set sebelum menyerah kepada Khin Kihn Win 11-13, 11-6, 9-11, 7-11.
Yudha Ngesti Pratiwi yang tampil pada partai terakhir, menggenapi ketidak berdayaan Indonesia saat menyerah 5-11, 2-11, 6-11 kepada Aye Aye Mar.
Nomor beregu putri dibagi dalam dua grup dengan sistem setengah kompetisi pada penyisihan grup. Juara dan runner-up akan tampil di babak semifinal dan final yang akan digelar pada 10 Desember mendatang.
Putri Indonesia berada di Grup B bersama Thailand, Malaysia dan Myanmar, sementara Grup A dihuni juara bertahan Singapura, Vietnam, Filipina dan tuan rumah Laos.
Di kelompok putra, beregu Indonesia yang berada di Grup B, saat ini sedang mengawali pertandingan menghadapi Kamboja.
Indonesia yang pada SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima meraih perak, akan bersaing dengan juara bertahan Singapura, Filipina dan Kamboja, sementara Grup dihuni oleh Vietnam, Malaysia, Myanmar dan tuan rumah Laos.
Pertandingan tenis yang berlangsung di komplek Universitas Nasional tersebut sepi dari penonton dan yang menjadi pendukung tim bertanding hanyalah rekan-rekan sesama atlet tenis meja atau panitia penghubung (liaison officer).
Bahkan saat tim putra Indonesia berhadapan dengan Kamboja, tidak terlihat satu pun pendukung Tim Merah Putih, termasuk ofisial.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009
