Lamongan (ANTARA News) - Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Amien Rais, Kamis, menilai penuntasan skandal Bank Century adalah penentu terwujudnya pemerintahan bersih dari korupsi.

"Saya tidak ingin Pansus Angket Century diare, masuk angin, dan kandas. Jika terjadi berarti sudah tidak ada harapan lagi," katanya usai mengikuti acara wisuda Ahli Madya Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Muhammadiyah, Lamongan, Jawa Timur.

Menurut mantan Ketua MPR itu, penuntasan skandal Century merupakan ujian untuk seluruh pengawal hukum, baik yang di eksekutif maupun di legislatif.

Amin memperingatkan Pansus Bank Century untuk serius menuntaskan skandal Bank Century dengan duduk bersama KPK, BPK, PPATK, Kejaksaan dan Kepolisian.

"Ini adalah `early warning` (peringatan dini), jangan sampai Pansus Bank Century tidak serius bekerja," tegasnya.

Amien berharap korupsi sejati di Indonesia juga diusut, karena selama ini kasus korupsi yang diusut adalah korupsi sisi pengeluaran di sejumlah departemen yang nilainya miliaran rupiah. Padahal, korupsi sejati di Indonesia adalah korupsi di sisi penerimaan yakni pajak dan hasil migas.

"Sisi pemasukan yang menghasilkan ribuan triliun setiap tahun ini, bolongnya (kebocorannya) bisa hingga ratusan triliun setiap tahunnya. Ini juga harus diusut tuntas kalau mau serius," ujarnya.


Alakadarnya saja

Amien Rais lalu mengingatkan warga Muhammadiyah agar tidak terlalu jauh masuk dunia politik, sebagai bentuk amanat dari tokoh Muhammadiyah, A.R. Fachruddin untuk menjaga keseimbangan Muhammadiyah.

"Boleh berpolitik, tapi ala kadarnya saja. Karena kalau sampai keliru pilihan, yang repot adalah Muhammadiyah, karena Muhammadiyah adalah gerakan dakwah," tuturnya.

Mantan aktivis di era 70-an ini kemudian mengapresiasi unjuk rasa Hari Antikorupsi Sedunia Rabu (9/12) yang ternyata berakhir damai, tidak seperti dikhawatirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

"Saya sebagai masyarakat merasa lega ternyata unjuk rasa hari antikorupsi berakhir damai, aksi unjuk rasa itu sebenarnya bentuk dukungan perwujudan pemerintahan yang bersih dari korupsi, dan mestinya Presiden harus berterima kasih kepada rakyatnya," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009