Vientiane (ANTARA News) - Di luar berita mengenai sepak bola, kontingen Indonesia pada pertandingan hari kedua SEA Games 2009 Laos, Kamis, mendapat angin segar dan kabar yang membangkitkan harapan setelah berhasil meraih lima medali emas melalui cabang sepeda gunung, angkat besi dan karate.

Emas pertama yang ditunggu-tunggu berasal dari atlet sepeda gunung putri Risa Suseanty dan tidak lama kemudian disusul oleh rekan putranya Popo Ario Sejati pada pertandingan yang digelar di Dane Soung Saythany District, sekitar 60km dari Ibukota Vientiane.

Risa, peraih perunggu Asian Games Busan 2002 itu, mencatat waktu tiga menit 13,22 detik, mengungguli duat atlet Thailand Ausanee Pradupyard (03:16.53) dan Vipadee D (03:16.76).

Sementara Popo yang bersaing dengan sembilan pembalap lainnya, mencatat waktu tercepat dua menit 49,45 detik, juga mengalahkan dua pembalap Thailand, Tanaphon Jarupeng (02:50.84) dan Sitichai K. (02:53.92). Sementara pembalap Indonesia lainnya, Agus Suherlan, harus puas berada di peringkat keempat (02:54.3).

Bagi Popo, sukses tersebut sekaligus memupus kekecewaannya ketika ia gagal mempersembahkan medali pertama di SEA Games 2007 Nakhon Ratchasima.

Bendera Merah Putih kembali berkibar dan Indonesia Raya pun berkumandang setelah lifter Jadi Setiadi secara dramatis mengalahkan peraih perak Olimpiade 2008 Beijing Hoang Anh Tuan dari Vietnam di nomor 56kg putra.

Kubu angkat besi patut bergembira karena Jadi sebenarnya hanya ditargetkan meraih perak karena ia harus bersaing dengan Hoang Anh yang lebih diunggulkan sebagai pemegang perak Olimpiade.

Tapi yang terjadi malah di luar dugaan karena Hoang Anh justru gagal merebut medali perunggu sekalipun.

Pada waktu yang hampir bersamaan, cabang karate juga menyumbang dua emas melalui Faisal Zainuddin yang bertanding di nomor kata perorangan, serta nomor kata beregu putra.

Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan yang dipercaya sebagai Ketua Kontingen Indonesia, tampak sumringah saat ditemui usai menyaksikan pertandingan cabang tenis meja di komplek olah raga Univesitas Nasional.

"Indonesia sudah `pecah telor` melalui nomor sepeda gunung dan saya berharap untuk hari berikutnya akan terus seperti ini," kata Alex.

Menurut Alex, hasil yang diperoleh Indonesia sudah maksimal dan sesuai dengan apa yang telah diprediksi sebelumnya.

"Ini adalah hasil perjuangan atlet dan juga perjuangan untuk seluruh bangsa Indonesia yang berharap prestasi Indonesia kembali bangkit," katanya.

Namun cabang sepak bola kembali dirundung malang karena pada pertandingan terakhir penyisihan Grup B dipermalukan oleh Myanmar 1-3 di Stadion Utama Vientiane.

Sebelumnya, tim yang dimotori Boaz Salosa itu juga dipecundangi Laos, negara yang tidak punya sejarah sepak bola dengan skor 0-2, serta ditahan imbang 2-2.

Hasil tersebut membuat sepak bola Indonesia yang berniat menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 itu semakin terpuruk di peringkat paling buncit klasemen dan dipastikan pulang lebih awal ke Tanah Air.

Untuk sementara, sampai pukul 21.00 WIB, Indonesia yang mengumpulkan lima emas, dan sepuluh perunggu, menempati peringkat keempat setelah Singapura, Thailand dan Vietnam.

Singapura memimpin dengan 11 emas, tiga perak dan delapan perunggu karena dibantu oleh dominasi mereka di kolam renang. Thailand dan Vietnam sama-sama mengumpulkan enam emas, tapi Thailand lebih unggul selisih perak.

Dari 11 negara peserta, hanya Brunei dan Timor Leste yang belum memperoleh satu medali pun.

Berikut perolehan medali sementara hari kedua SEA Games 2009 Laos (21.00 WIB):

Singapura 11 3 8

Thailand 6 13 6

Vietnam 6 5 8

Indonesia 5 0 10

Filipina 4 5 5

Malaysia 2 5 9

Myanmar 2 3 4

Laos 2 2 3

Kamboja 0 2 2

Brunei 0 0 0

Timor Leste 0 0 0 .(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009