Batam (ANTARA News) - Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie, Sabtu, mengungkapkan kebiasaan buruknya, yaitu kalau sudah berfikir dan berbicara, sulit dihentikan.

"Satu kali berbicara dan berfikir, tidak stop," kata Habibie saat membuka Klinik Khusus Ginjal RA Habibie Batam, akhir pekan ini.

Kebiasaan itu diturunkan dari ibunya, Raden Ajeng Tuti Marini Habibie.

Dalam banyak kesempatan, moderator memang sering mengingatkan waktu berbicara mantan Ketua Otorita Batam itu bahwa waktu berbicaraya telah habis.

Seperti dalam pembukaan klinik yang diprakarsai ibunya, adik kandung Habibie, Sri Sudarsono yang merupakan Kepala Klinik, sampai harus mencolek pinggangnya, yang berbalut batik.

Begitu pula dalam pembukaan Silaturahmi dan Kerja Nasional Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia di Batam, moderator sengaja menghampirinya di podium, mengingatkan waktu yang dimilikinya sudah habis.

"Ya,..begini saya, kalau sudah berbicara, susah berhenti," kata dia.

Meski berceramah sekitar dua jam, pria 74 tahun itu tetap segar. Berdiri tegap di hadapan sekitar 200 undangan dengan suara tetap lantang, tangannya menari-nari penuh semangat, dan bola mata berputar-putar turut bercerita.

Dengan gaya komikal, ceramah mengenai model pembangunan Indonesia terasa tidak membosankan, karena disampaikan dengan analogi ringan dan diselingi gurauan segar.

Terbukti, tidak satu pun undangan yang meninggalkan ruangan selama Mantan Menteri Riset dan Teknologi era Presiden Soehato itu berceramah.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009