Vientiane (ANTARA News) - Kontingen Indonesia menghadapi hari suram pada pertandingan hari keempat SEA Games 2009 Laos, Sabtu, karena dari sekian banyak nomor final yang diikuti, hanya mampu merebut dua medali emas melalui lifter Okta Dwi Pramita (69kg) dan perenang Glen Victor (100m gaya punggung putra).

Perolehan dua emas tersebut membuat posisi Indonesia pada pertandingan hari keempat tersebut melorot ke peringkat kelima karena baru mengumpulkan 13 emas, 13 perak dan 20 perunggu.

Peringkat teratas ditempat Vietnam (20-17-19), disusul Thailand (18-23-29), Singapura (18-8-16), Malaysia (15-16-24).

Setelah Okta yang hanya ditargetkan merebut perak itu ternyata mampu merebut emas, kejutan juga diberikan oleh Glen Fictor yang menyelamatkan pamor cabang renang yang gagal total di SEA Games 2007 lalu.

Glen, perenang kelahiran 7 November 1989, mencatat waktu 56,42 detik untuk mengalahkan dua pesaing terberatnya dari Singapura, yaitu Rainer NG (56,73) dan Zach Ong (56,89).

Nasib sial dialami oleh lifter Sandow Wildemar Nasution, juara bertahan dan pemegang rekor sEA Games di kelas 77kg yang secara tragis gagal meraih medali perunggu sekalipun.

Rasa percaya diri yang terlalu justru menjad bumerang bagi Sandow karena ia langsung memasang angkatan snatch seberat 140kg, sementara lifter lain paling tinggi hanya 125kg.

Akibatnya tidak satu pun angkatan 140kg tersebut yang berhasil dilakukannya meski sudah mencoba sebanyak tiga kali. Target emas yang dibebankan pun terbuang sia-sia.

Nasib tidak beruntung, meski tidak setragis Sandow, dialami rekannya lifter putri Sinta Darmariyani yang juga ditargetkan meraih emas di kelas 69kg.

Sinta yang menempati peringkat kelima di kejuaraan dunia di Kota Goyang, Korea Selatan beberapa waktu lalu, hanya mencatat total angkatan 218kg dan harus puas dengan medali perak karena kalah bersaing dengan lifter Vietnam Thi Philiong Loan yang meraih emas dengan total angkatan 226kg.

Kekalahan yang tidak kalah menyesakkan dialami oleh cabang biliar nomor pool bola-9 berpasangan putra ketika Ricky Yang/Muhammad Bewi Simanjuntak menyerah dengan skor 5-7 kepada pasangan Vietnam Do Huang Quan/Luong Chi Dung dalam pertarungan race to 7 tersebut.

Pasangan Indonesia tersebut harus berjuang berat setelah pada dua game pertama tertinggal 0-2, namun mampu menyamakan kedudukan hingga empat game menjadi 2-2.

Pasangan Vietnam kembali unggul dua game selanjutnya sehingga kedudukan menjadi 4-2, dan selanjutnya masing-masing menambah satu hingga game kesembilan, namun dua game terakhir disabet pasangan Vietnam sehingga kedudukan akhir menjadi 7-5 bagi Vietnam

"Kami cukup kecewa gagal meraih emas pertama, tapi di luar itu kekalahan kami dikarenakan terlalu pendeknya race hanya tujuh, seandainya sembilan race seperti yang biasanya diberlakukan dalam final mungkin kejadiannya akan lain," kata Tutuk K, manajer tim cabang biliar usai pertandingan di Donchan Palace Hotel yang terletak dipinggir Sungai Mekong.

Dari cabang, beregu putri harus mengakui kehebatan Thailand yang diperkuat pemain veteran Tamarine Tanasugarn dengan skor telak 0-2.

Ayu Fani Damayanti yang tampil pada tunggal pertama, menyerah dengan sangat mudah 2-6, 0-6 kepada Tamarine, sementara Lavinia Tananta, juga kalah dua set langsung 5-7, 1-6 kepada Nudnida Luangnam.

Dua cabang bela diri yang juga diharapkan menambah emas, juga tidak meraih satu medali pun, yaitu karate dan taekwondo.

Karate hanya meraih satu perak dan tiga perunggu, sementara taekwondo hanya satu perak.

Pertandingan hari kelima, Minggu (13/12) akan menyediakan total 40 medali untuk diperebutkan.

Indonesia diharapkan akan menambah perolehan medali emas melalui cabang bulutangkis yang memainkan final beregu putra dan putri, angkat besi, balap sepeda, atletik dan wushu.(*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009