Sukabumi (ANTARA News) - Sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, termasuk daerah endemis penyakit kusta karena selama tiga tahun berturut-turut kasus tersebut selalu ditemukan.

"Dari 47 kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi, 19 kecamatan diantaranya merupakan endemis penyakit kusta," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi, dr Adrialti Samsul Huda kepada wartawan di Sukabumi, Minggu.

Ia mengatakan, kebanyakan daerah yang endemis Kusta berada di wilayah selatan Sukabumi, seperti Kecamatan Simpenan, Palabuhanratu, Cikakak, sedangkan daerah utara Sukabumi, yakni Kecamatan Gunungguruh.

"Paling banyak penderita Kusta berasal dari Kecamatan Simpenan. Kasus kusta ini sudah terjadi sejak tahun 2005 lalu," katanya.

Menurut dia, jumlah penyakit Kusta yang ada di Kecamatan Simpenan mencapai 48 orang, 46 orang diantaranya sudah menjalani pengobatan, sedangkan dua penderita kusta lainnya belum.

Adrialti mengatakan, pihaknya terus melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap penderita Kusta, sehingga diharapkan tidak ada lagi warga Kabupaten Sukabumi yang menderita penyakit tersebut.

Banyaknya kasus penderita Kusta di Kabupaten Sukabumi disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat dalam kebersihan lingkungan.

"Lingkungan yang tidak bersih dan sehat menyebabkan kuman Mycobacterium leprae berkembang biak. Oleh karenanya Dinkes telah menyebarkan petugas medis yang ada di sejumlah puskesmas di Kabupaten Sukabumi untuk membantu penangangan penyakit kusta," katanya.

Adrialti menyebutkan, bagi warga Sukabumi yang menderita penyakit kusta dengan type MB (kusta basah), paling tidak membutuhkan waktu pengobatan selama 12 bulan.

"Type Kusta MB dinilai penularannya cukup tinggi, sehingga proses pengobatannya membutuhkan waktu lama," tuturnya seraya mengatakan penderita Kusta tidak sepenuhnya bisa kembali seperti semula.

Sebelumnya, puluhan penyandang kusta di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berunjukrasa di halaman sekretariat daerah (setda) Kabupaten Sukabumi, pada Kamis (10/12) lalu.

Mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Sukabumi untuk memberikan perhatian kepada warga yang mengidap penyakit kusta karena selama ini penanganan penyakit ini dinilai lamban.

Warga Kampung Citegal, Desa Cibuntu, Kecamatan Simpenan, Uum (40) menuturkan, bahwa ia sudah dua tahun terakhir ini mengidap penyakit kusta.

Namun, sampai sekarang ia belum mendapatkan pengobatan sama sekali dari pihak kesehatan.

"Selama dua tahun ini saya tidak memeriksakan keadaan saya kepada pihak kesehatan karena terbentur biaya. Tapi, pemerintah tidak tanggap walaupun di daerah saya banyak warga yang terserang penyakit ini," tuturnya.

Uum menambahkan, sampai saat ini di daerahnya sekitar 60 orang tertular penyakit ini. Selain itu, dua tahun yang lalu ada salah satu warganya yang meninggal akibat menderita penyakit kusta ini.

"Kami hanya meminta pengobatan gratis saja untuk menyembuhkan penyakit yang kami derita saat ini," tambahnya.
(*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009