Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menegaskan bahwa keputusan untuk menyelamatkan Bank Century adalah langkah yang benar.

"Tidak ada anggota Perbanas dan bankir (Ikatan Bankir Indonesia/IBI) yang mengatakan penyelamatan (Bank) Century itu salah, kami semua mengatakan keputusan itu benar," kata Sigit saat berbicara dalam "Diskusi Publik Membedah Bail-out Bank Century" yang diselenggarakan LKBN ANTARA di Jakarta, Senin.

Sigit mengatakan sulit menjelaskan kepada orang yang tidak mengalami sendiri apakah penyelamatan Bank Century itu akan berdampak sistemik atau bukan.

Selain itu dia juga menyayangkan terhadap Panitia Khusus (Pansus) Century) yang tidak meminta pendapat dari pihak perbankan.

"Selama ini pihak yang berkepentingan (perbankan) tidak pernah dimintai pendapat. Mungkin ini karena sudah masuk ke ranah politik sehingga bukan kewenangan kami lagi," katanya.

Ketua umum Perbanas ini mengatakan jika terjadi penyelewengan memang perlu adanya pengusutan dan berharap Pansus Century bisa menyelesaikan polemik kasus bank tersebut.

Dalam menangani kasus ini Sigit berharap Pansus fokus untuk mengungkap perampoknya, bukan pengambil kebijakannya.

Menurut dia, Bank Century, yang saat ini berubah nama Bank Mutiara, dan nasabahnya merupakan korban perampokan oleh mantan pemiliknya Robert Tantular.

"Jadi jangan lupa sama perampoknya. Cepat diselesaikan supaya Bank Mutiara bisa menjadi bank yang baik dan mengembalikan sebagian atau seluruh uang yang dikeluarkan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan)," katanya.

Dia juga berharap Pansus tidak hanya mengurus hal yang sudah terjadi saja, sehingga Bank Mutiara bisa mengembangkan diri.

"Hal ini (perampokan) sudah terjadi, maka usut sebaik mungkin agar bisa selamat melangkah ke depan. Para politisi harus melihat ini," tambah Sigit. (*)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009