Banda Aceh (ANTARA News) - Investor asal China dipastikan membangun sebuah waduk di kawasan "Jambo Aye" Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh dengan investasinya berkisar antara Rp1 triliun-Rp2 triliun.

Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Aceh, Mufti Majid di Banda Aceh, Selasa, mengatakan, survey awal telah dilakukan investor dan kemungkinan aksinya akan dimulai pada 2012.

"Mereka membangun waduk dan kemudian akan dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang diperkirakan mampu menghasilkan energi listrik berkisar 400-500 Mega Watt (MW)," katanya.

Para calon investror tersebut telah melakukan beberapa kali survey, termasuk masalah geologi.

"Mereka sudah beberapa kali datang melakukan survey termasuk membawa ahli geologi ke Aceh," tambahnya.

Rencana investasi dari China tersebut, katanya, telah mendapat persetujuan dari Pemerintah pusat.

Jika pembangunan waduk itu terwujud, maka selain menghasilkan energi listrik juga sangat bermanfaat bagi pengembangan sektor pertanian khususnya di Kabupaten Aceh Utara.

"Apabila pembangunan waduk dan PLTA Jambo Aye terwujud maka akan menjawab dan menanggulangi krisis listrik, tidak hanya untuk Aceh tapi juga bagi provinsi lain di Pulau Sumatera," tambahnya.

Dipihak lain, ia menyebutkan Aceh membutuhkan banyak pembangunan waduk untuk menampung jumlah debit air, terutama pada musim penghujan.

Pembangunan waduk berskala besar terkendala pada terbatasnya anggaran walaupun manfaatnya besar bagi pengairan dan pencegahan banjir jika intensitas curah hujan tinggi, katanya.

Lahan pertanian sawah di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa itu masih luas, namun potensi tersebut masih terkendala karena terbatasnya saluran irigasi.

"Sebagian areal sawah kita masih tadah hujan dan yang memiliki saluran irigasi terkadang tidak ada air pada musim kemarau karena waduk penampung tidak ada," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009