Jakarta (ANTARA News) - Jenazah presiden Abdurrahman Wahid dijadwalkan diberangkatkan menuju Jombang, Jawa Timur, Kamis pagi menggunakan pesawat Hercules C1341, dan turut di dalamnya keluarga inti Gus Dur, panggilan akrab Abdurrahman Wahid.

Selain Hercules tersebut juga diberangkatkan Hercules C1321 untuk membawa pelayat.

Pagi ini, bandara Halim Perdanakusuma, lokasi dimana pesawat kepresidenan dan pesawat yang akan membawa jenasah Gus Dur diberangkatkan telah tampak ramai.

Sebuah tenda putih berkapasitas lebih dari 300an orang telah didirikan di sepanjang sisi luar landasan untuk menampung para pelayat, sementara ipetugas keamanan dan rambu-rambu penunjuk arah ditempatkan di sepanjang jalan masuk menuju bandara untuk mempermudah para pelayat mengantarkan jenasah.

Sejumlah petugas juga tampak mengantur kesiapan pemberangkatan jenasah maupun para pelayat, baik di Halim atau di Jombang. Jenasah dijadwalkan diberangkatkan sekitar pukul 08.30 WIB.

Gus Dur meninggal pada Rabu (30/12) sekitar pukul 18.45 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo karena mengalami komplikasi jantung, ginjal dan diabetes.

Anak sulung dari enam bersaudara putra mantan Menteri Agama KH Wahid Hasyim yang dilahirkan di Jombang, 7 September 1940 itu meninggal pada usia 69 tahun.

Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu dirawat di ruang vvip nomor 116 gedung A RSCM.

Sebelum dirawat di RSCM jakarta, Gus Dur sempat menjalani perawatan medis di RS Jombang, Jawa Timur pada Kamis (24/12) karena kelelahan setelah mengunjungi beberapa pondok pesantren di Jawa Timur.

Presiden ke-4 RI periode 1999-2001 itu meninggalkan seorang istri, Shinta Nuriyah, dan empat orang anak yaitu Alissa Qotrunnada, Zannuba Ariffah Chafsoh, Anita Hayatunnufus dan Inayah Wulandari.

Gus Dur akan dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang didirikan oleh kakek dari ayahnya, KH Hasyim Asy'ari pada 1899.

Pondok Pesantren Tebuireng yang saat ini dipimpin oleh adiknya, KH Salahuddin Wahid itu merupakan pondok pesantren terbesar di Jombang.

Pada Rabu malam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengajak seluruh rakyat Indonesia memberikan penghormatan yang paling tinggi seraya mendoakan almarhum dan menyatakan negara ingin memberikan penghormatan tertinggi pada pemakaman Gus Dur dengan upacara kenegaraan di Jombang.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2009