Bogor (ANTARA News) - Sebuah mobil truk kecil berjenis Isuzu membawa muatan semen terbakar di km 11 sebelum gerbang tol Jagorawi, Minggu, sekitar pukul 16.00 WIB.

Sebab terbakarnya truk pengangkut puluhan sak semen tersebut belum diketahui, namun pantauan dilapangan, akibat terbakarnya truk tersebut menyebabkan macet sepanjang 20 km di tol Jagorawi.

Pantauan ANTARA di lokasi kejadian, truk berwarna putih tersebut datang dari arah Jakarta menuju Bogor, terbakar di KM 11 sebelum pintu tol Jagorawi.

Kondisi truk tersebut terbakar dibagian depan dan tengah mobilnya berubah hitam bekas terbakar hebat.

Tidak diketahui apakah ada korban jiwa, namun kondisi truk naas tersebut cukup memprihatikan, bagian depan kaca mobil dan pintu kiri kananya pecah dan remuk.

Diperkirakan truk sempat menabrak sesuatu dibagian depannya, karena sedikit remuk dan kaca pecah. Beberepa semen yang berada tidak jauh dari bagian depan ikut terbakar dan tumbah.

Kemacetan panjang terjadi dari dua arus tol Jagorawi, namun yang paling parah dari arah Bogor menuju Jakarta.

Macet dimulai dari KM 11 sebelum gerbang tol Jagorawi hingga km 30 dari arah Bogor.

Ratusan mobil berjejal, antrian panjang tampak disetiap ruas, ratusan mobilnya hanya mampu berjalan dengan kecepatan 20 km setiap beberapa menit.

Macet panjang mulai terlihat dari pukul 17.55 WIB, sementara kondisi truk yang terbakar sudah dipadamkan dan sekarang sedang diperiksa oleh petugas kepolisian di pinggir ruas jalan tol.

Diperkirakan kebakaran terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, melihat kondisi mobil sudah tidak berasap dan dua unit mobil penyiram dari Jasa Marga masih berdiri diam didepan dan belakang truk.

Kemacetan juga terjadi dari arah Jakarta menuju Bogor, namun hanya dari sebelum KM 11, lepas dari itu arus kendaraan kembali normal.

Macetnya ruas tol dari Bogor menuju Jakarta dikarenakan arus balik libur akhir pekan dari arah Puncak, ratusan mobil pribadi dan beberapa bus wisata terjebak dalam macet sepanjang 20 km tersebut.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010