Ciamis (ANTARA News) - Sebanyak 17 unit komputer dan beberapa perangkat lainnya bantuan dari Provinsi Jawa Barat untuk perlengkapan operasional belajar di SMA Negeri 1 Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jabar, digondol maling.

Peristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh Dani Pajar (25), salah seorang guru sekaligus pengurus khusus Lab Komputer SMAN Cihaurbeuti, ketika dia hendak masuk ke ruangan kerjanya, Senin pagi.

Kata Dani, dia sebelumnya tidak merasa curiga telah terjadi pencurian di sekolah, namun ketika melihat sekeliling ruangan, perangkat komputer dan master LCD tidak ada di tempat.

"Saat itu saya tersadar ternyata telah ada pencurian di ruangan komputer," katanya.

Hasil penelusurannya, CPU merk `winer dual core` hilang, kemudian setelah melakukan pengecekan di ruang lain sebanyak 17 unit CPU bantuan dari provinsi, satu buah Laptop merk Toshiba dan satu DVD Player, juga telah raib.

Selain itu, ia melakukan pengecekan di sejumlah ruangan termasuk pintu dan jendela bagian samping sudah dalam keadaan terbuka dan pagar besi ruang komputer tampak rusak seperti sengaja dibongkar.

"Mengetahui kejadian itu saya langsung lapor ke guru lain, dan lapor ke Polsek Cihaurbeuti," katanya.

Sementara itu ia menduga para pelaku tidak sendirian, bahkan menggunakan kendaraan roda empat, menyusul jumlah komuter yang digondolnya cukup banyak.

Selain itu para pelaku beraksi secara leluasa dengan mengambil seluruh unit komputer bantuan dari provinsi, padahal di sekolah tersebut ada yang jaga piket saat malam hari.

"Sekolah ini biasanya selalu dijaga, termasuk saya sendiri suka nginep di ruangan komputer, tapi waktu Minggu malam saya tidak menginap di sekolah karena ada keperluan," katanya.

Pemilik kantin sekolah yang biasa menginap di sekolah, Ili (50), mengaku sebelumnya mengetahui ada keganjilan di sekolah. Sekitar pukul 05.00 WIB, dia kaget saat hendak akan mengambil dus air minum yang disimpan di luar kantin, yang juga sudah tidak ada. Namun, dirinya tidak mencurigai adanya aksi pencurian.

"Ketika saya akan membawa dua minuman ternyata sudah tidak ada," kata Ili yang juga sebagai ketua RT setempat.

Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Agus Gustiaman SH mengatakan dari hasil pemeriksaan anggotanya di lokasi kejadian diduga pelaku beraksi lebih dari tiga orang, dengan menggunakan kendaran roda empat.

Ia menerangkan, pelaku masuk ke kawasan sekolah melalui benteng kawat berduri yang sudah dipotongnya, kemudian membobol dua tempat ruang kesenian di lantai dasar serta ruang komputer yang berada di lantai dua dengan cara memecahkan kaca jendela.

"Kami masih melakukan penyelidikan dan mengambil sidik jari, bekas minuman serta bukti lainya, sedangkan kerugian dari keterangan pihak sekolah mencapai lebih dari Rp70 juta," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010