Madiun (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa, mengatakan belakangan muncul isu politik yang tujuannya mengadudomba dirinya dengan berbagai pihak.

"Akhir-akhir ini saya prihatin karena tiba-tiba muncul suasana politik yang agak aneh dan cenderung tidak sehat. Muncul politik intrik, pecah belah dan adu domba, fitnah, dan fiksi," katanya saat memberi sambutan padapembukaan Rakernas Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ke-6 di Madiun, Selasa.

Presiden bercerita, saat tiba di Madiun Senin (18/1) kemarin di Jakarta, beredar berita yang mengagetkan dan sampai ke luar negeri bahkan mempengaruhi pasar saham, yang mengatakan presiden akan segera mengganti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

"Apa yang terjadi, sudah muncul sekarang kemungkinan spekulan bekerja, mengganggu stabilitas nilai tukar, bisa ganggu semuanya. Yang tidak ada menjadi ada, seperti itu," katanya.

Presiden menyimpulkan bahwa politik seperti itu adalah politik fiksi membuat yang tidak ada menjadi ada.

"Itu politik adu domba, mungkin diadu antara Menkeu dengan presidennya, disebutkan akan diganti dengan inisial AA. Mengadu domba Menkeu dengan AA, saya nggak tahu AA. Sumbernya katanya dari Golkar, mengadu Pak Ical (Aburizal Bakrie) dengan presiden," katanya.

Presiden mengatakan politik adu domba seperti seharusnya tidak lagi muncul lagi sekarang ini di saat kesadaran demokrasi dan hidup berbangsa serta bernegara semakin baik.

"Kesadaran demokrasi yang kita bangun, dan penataan pembangunan seharusnya melewati masa-masa ini. Yang saya inginkan selamatkan masyarakat kita. Kasihan rakyat, rakyat terombang-ambing, rakyat tidak tentram, rakyat takut akan ada apalagi, ingat krisis, dan peristiwa yang menimbulkan kehidupan tidak baik," katanya.

Presiden meminta semua pihak untuk menjadi pelaku demokrasi yang baik, menggunakan hak dan kebebasan dengan baik, serta berpartisipasi dalam politik dengan baik yang amanah bermartabat dengan ahlak dan perilaku yang baik.(*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010