London (ANTARA News/AFP) - Saham Eropa jatuh pada Rabu waktu setempat, karena kegelisahan menyebar melalui pasar-pasar setelah hasil perusahaan mengecewakan dan pengetatan kredit di China serta ketakutan atas pemulihan ekonomi yang rapuh.

Sebuah laporan PBB menemukan bahwa perekonomian dunia akan pulih pada 2010 dengan pertumbuhan 2,4 persen, tapi memperingatkan bahwa itu dapat merosot kembali ke dalam resesi jika stimulus belanja negara berakhir terlalu dini.

Sebuah penghapusan "prematur" dukungan negara dapat memicu bagian kedua dari "resesi double dip" setelah tahun lalu kontraksi, kata laporan pendahuluan PBB pada "Situasi Ekonomi Dunia dan Prospek 2010".

Di London, patokan indeks FTSE 100 berakhir turun 1,67 persen menjadi 5.420,80 poin, di Paris indeks CAC 40 jatuh 2,01 persen menjadi 3.928,95 poin dan di Frankfurt indeks DAX 30 turun 2,09 persen menjadi ditutup pada 5.851,53 poin.

Indeks DJ Euro Stoxx 50 saham zona euro terkemuka merosot 2,35 persen menjadi 2.914,60.

Pedagang juga mencerna hasil bank AS satu hari setelah pasar saham didukung oleh raksasa makanan AS Kraft yang mengambilalih grup cokelat Cadbury Inggris senilai 19 miliar dolar.

Sebelumnya pada Rabu, bank-bank terkemuka AS, Morgan Stanley, Bank of America dan Wells Fargo menyatakan pendapatankuartal keempat 2009 mereka, sejauh ini menyediakan data beragam di sektor tersebut.

Bank of America dan Morgan Stanley tak mengenai sasaran perkiraan analis, sementara Wells Fargo membukukan keuntungan yang tak terduga namun pendapatannya di bawah perkiraan.

Wall Street merosot setelah pembukaan, dengan Dow Jones Industrial Average menyusut 1,48 persen pada awal perdagangan menjadi 10.566,88 sehari setelah indeks utama AS melompat ke tingkat terbaik mereka di lebih dari 15 bulan.

Komposit Nasdaq turun 1,45 persen dan indeks Standard & Poor`s 500 kehilangan 1,24 persen.

"Saham berada di bawah tekanan pada awal aksi karena pedagang mencerna laporan laba perbankan kunci dan tindakan dari China untuk membendung ekses likuiditas," para analis Charles Schwab & Co mengatakan dalam sebuah catatan kliennya.

Ketidakpastian mengenai kebijakan moneter Beijing juga membebani saham di Shanghai dan Hong Kong pada Rabu, membayangi doronga kuat semalam dari Wall Street.

"Ekuitas Asia lebih rendah, terseret oleh keuangan di tengah kekhawatiran lebih lanjut pengetatan China, maka dibuka flat di Eropa," kata analis Altium Securities Ian Williams.

Shanghai jatuh 2,93 persen dengan bank-bank memimpin penurunan di tengah kekhawatiran baru atas kontrol pinjaman yang lebih ketat, kata para dealer.

China akan mengekang pertumbuhan kredit setelah ledakan tahun lalu, regulator utama menyatakan pada Rabu, karena berusaha untuk mencegah ekonomi dari overheating.

"Tahun ini, kami akan terus mengontrol kecepatan pasokan kredit," Liu Minkang regulator perbankan mengatakan kepada Forum Keuangan Asia di Hong Kong.

Namun ia meremehkan laporan oleh pejabat China Securities Journal bahwa bank-bank besar telah diperintahkan untuk berhenti memperluas pinjaman baru untuk sisa Januari.

Di tempat lain di Asia pada Rabu, saham Hong Kong jatuh 1,81 persen di tengah pelemahan baru di bank.

Dan saham Tokyo berakhir turun 0,25 persen, memberikan keuntungan pada pagi namun investor berbalik hati-hati jelang lebih banyaknya laporan penghasilan di AS.

Investor terus membuang saham Japan Airlines, sehari setelah mengajukan kebangkrutan dan mengumumkan akan mengeluarkan pencatatan sahamnya bulan depan dalam sebuah pergerakan yang diperkirakan menghapus keluar para investor.

JAL berakhir pada rekor rendah dua yen (dua sen Amerika), turun tiga yen, atau 60 persen.

Sementara investor menunggu penerbitan data keluaran ekonomi China kuartal keempat 2009 pada Kamis. (*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010