Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan mencatat nilai impor dari China ke Indonesia pada Januari hingga Oktober 2009 lebih tinggi 1,97 miliar dolar AS ketimbang nilai ekspor.

Dalam Rapat Kerja Gabungan dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menjelaskan bahwa China merupakan negara tujuan ekspor Indonesia ke-5 di dunia setelah Uni Eropa (UE), Jepang, Amerika Serikat (AS), dan Singapura.

Tercatat nilai ekspor Indonesia ke China untuk periode Januari hingga Oktober 2009 sebesar 9,05 miliar dolar AS atau turun sebesar 12,04 persen bila dibanding periode sama 2008.

Peran ekspor ke China terhadap total nilai ekspor Indonesia, menurut dia, mencapai 10,16 persen. Sedangkan impor tercatat sebesar 11,02 miliar dolar AS atau turun 15,93 persen bila dibanding periode sama 2008.

Ekspor Indonesia ke China yang mengalami peningkatan terutama produk-produk perkebunan dan mineral seperti minyak kelapa sawit, batu bara, karet, kopi, aluminium, iron, nikel, serta beberapa barang-barang manufaktur seperti sepatu olah raga, kamera digital, laser disc player.

Setelah pelaksanaan "early harvest program" tahun 2004, ia menjelaskan bahwa nilai total perdagangan Indonesia dengan China menjadi 8,7 miliar dolar AS meningkat menjadi 26,9 miliar dolar AS di 2008.

Pertumbuhan nilai ekspor Indonesia ke China selama 2004 hingga 2008 adalah 24,9 persen dan pertumbuhan impor mencapai 35,1 persen.

Sementara itu, ia mengungkapkan bahwa nilai total perdagngan Indonesia dengan China pada 1999 mencapai 3,2 miliar dolar AS dan nilai tersebut meningkat menjadi 6,8 miliar dolar AS di 2003.

Pada saat yang sama pertumbuhan ekspor Indonesia ke China sebelum pelaksanaan perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA) selama periode 1999 hingga 2003 adalah 14,15 persen. Sedangkan pertumbuhan impor mencapai 21,1 persen.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010