Surabaya (ANTARA News) - Hukuman atau sanksi larangan bertanding kepada sejumlah klub peserta kompetisi Liga Super Indonesia yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI sepanjang putaran pertama, merugikan PT Djarum selaku sponsor utama kompetisi.

Hal itu disampaikan Manajer PT Zenta Hitawasana (marketing communication PT Djarum) Fatih Chabanto saat diskusi media dengan PT Liga Indonesia di Surabaya, Jumat.

"Djarum bersedia mensponsori kompetisi karena ingin memperkenalkan produk kepada masyarakat. Tujuan sponsor akan tercapai, kalau pada pertandingan itu ada keramaian penonton," katanya menegaskan.

Sebagai sponsor, lanjut Fatih, perusahaan rokok yang berdomisili di Kudus, Jawa Tengah, itu memang tidak bisa melakukan intervensi terhadap keputusan Komdis PSSI.

"Namun, keputusan-keputusan Komdis juga perlu mempertimbangkan aspek komersial dari pihak sponsor. Kalau banyak pertandingan tanpa dihadiri penonton, Djarum tentu akan berpikir ulang untuk mensponsori kompetisi musim depan," ujar Fatih Chabanto.

"Sudah tentu kami sangat dirugikan kalau pertandingan itu tanpa dihadiri penonton, padahal dana yang dikeluarkan juga tidak sedikit," ucapnya.

Fatih mengungkapkan, jumlah dana yang digelontorkan PT Djarum untuk mensponsori kompetisi paling elit di Indonesia itu mencapai Rp37,5 miliar, termasuk untuk kompetisi LSI U-21.

CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan hingga menjelang berakhirnya putaran pertama LSI, setidaknya sudah ada delapan pertandingan yang harus dimainkan tanpa penonton, di antaranya di PSM Makassar, Persib Bandung dan Arema Malang.

Selain karena ada hukuman dari Komdis PSSI, larangan menggelar pertandingan tanpa penonton juga dikeluarkan oleh aparat kepolisian karena alasan keamanan.

"Ini memang jadi masalah bagi PT Liga Indonesia. Pada satu sisi kami ingin kompetisi ini sebagai lahan komersial bagi klub-klub, tapi di sisi lain ada keputusan Komdis yang mengamputasi tujuan itu. Penonton merupakan bagian dari investasi klub untuk memperoleh pendapatan tambahan," paparnya.

Tidak hanya larangan pertandingan tanpa penonton, hukuman denda dalam jumlah besar yang dijatuhkan Komdis PSSI juga semakin membebani keuangan klub. Komdis seakan tidak mau tahu dengan kesulitan keuangan yang sedang melilit klub-klub LSI.

"Kami setuju ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dipakai Komdis sebelum menjatuhkan hukuman atau sanksi kepada klub. Kami juga sadar kalau sebagian besar klub mengeluhkan sanksi-sanksi itu," ujar Joko Driyono.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010