Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau polisi tidak mengkhawatirkan dinamika demokrasi yang tengah berkembang di Indonesia dan tetap pada perannya mengayomi serta melindungi masyarakat.

"Dalam konteks seperti ini kadang-kadang mengalir pula ke ranah keamanan dan ketertiban publik. Menghadapi ini semua kita tak perlu gamang, cemas, khawatir. Tidak perlu mengalami disorienasi," kata Yudhoyono dalam pidatonya pada pembukaan Rapat Pimpinan Polri 2010 di Mabes Polri, Jakarta, Senin.

Presiden mengatakan, hal terpenting dalam masa demokrasi yang sedang memekar di Indonesia adalah menjaga harmoni atau keseimbangan yang baik demi pemangunan demokrasi yang konstruktif.

"Yang penting kepatuhan pada pranata dan aturan. Inilah yang kita dorong dan tingkatkan. Dengan demikian, akan ada suatu harmoni, keseimbangan yang baik, konstruktif positif," ujarnya.

Presiden menginginkan demokrasi Indonesia dalam lima tahun mendatang menjadi matang dan oleh karena itu demokrasi menjadi salah satu pilar dalam rencana pembangunan nasional lima tahun ke depan.

Dalam pidatonya, Yudhoyono menguraikan dinamika demokrasi di Indonesia yang masih mencari keseimbangan dalam masa transisi setelah reformasi 12 tahun lalu.

Kebebasan yang didambakan, menurut Presiden, masih harus diseimbangkan dengan kepatuhan pada pranata dan aturan hukum yang berlaku. (*)

D013/AR09


Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010