Medan (ANTARA News) - Administrator Bandara (Adban) Polonia Medan, Razali Abubakar menyatakan, bandara internasional itu telah menjadi salah satu pintu utama masuk dan keluarnya narkoba di Indonesia.

"Bahkan, Bandara Polonia Medan paling banyak dijadikan pintu masuk dan keluarnya narkoba," kata Razali Abubakar di Medan, Selasa, usai pemeriksaan tersangka pemilik narkoba jenis ekstasi sebanyak 400 gram yang ditangkap petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe A2 Medan.

Ia mengatakan, Bandara Polonia Medan telah menjadi target dari pelaku kejahatan untuk memasukkan atau mengirim barang-barang ilegal, termasuk narkoba.

Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya melakukan pengetatan dalam memeriksa seluruh barang yang masuk dan keluar dari Bandara Polonia Medan.

Pihaknya menyadari ada beberapa keluhan dari masyarakat yang merasa kurang nyaman atas kebijakan pengetatan dalam pengawasan barang masuk dan keluar itu. Namun pihaknya tetap melakukan pengetatan itu. "Buktinya, ada yang tertangkap lagi," kata Razali.

Karena itu, masyarakat diharapkan maklum jika pengawasan di Bandara Polonia Medan diperketat, katanya menambahkan.

Kepala KPPBC Tipe A2 Medan, Hendi Budi Santosa juga mengatakan pendapat yang serupa bahwa Bandara Polonia Medan telah menjadi target dalam peredaran gelap narkoba.

Sepanjang tahun 2009, kata Hendi, Kepala KPPBC Tipe A2 Medan telah mengamankan narkoba jenis sabu-sabu yang didatangkan dari luar negeri sebanyak tujuh kali.

Pihaknya juga telah 12 kali mengamankan narkoba yang akan dikirim ke luar negeri dari Bandara Polonia Medan sepanjang tahun 2009. Umumnya jenis ganja. "Itu bukti bahwa Bandara Polonia Medan telah menjadi target dari sindikat narkoba," katanya menambahkan.(I023/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010