Jakarta (ANTARA News) - Juru bicara Wakil Presiden (Wapres) Yopie Hidayat membantah laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang menyebutkan namanya tercatat sebagai penerima aliran dana Century Rp3,2 miliar dalam dua kali transfer.

"Laporan itu sama sekali tidak benar. Kalaupun ada yang menerima dana sebesar itu yang terjadi adalah orang yang namanya kebetulan sama dengan nama saya," kata Yopie kepada pers di Istana Wapres Jakarta, Selasa.

Hal tersebut dikemukakan menanggapi laporan PPATK mencatat nama Yopie Hidayat tercatat sebagai penerima aliran dana Century sebesar Rp3,2 miliar dalam dua kali transfer.

Menurutnya, dirinya selama ini sama sekali tidak pernah menerima dana dari manapun dan kalaupun ada dana yang masuk di rekeningnya adalah merupakan gaji yang selama ini diterima, selain itu ia mengaku tidak memiliki rekening di bank tersebut.

"Saya memiliki dana yang disimpan di BCA dan BNI, selain di dua bank itu saya tidak memiliki tabungan lagi," katanya menegaskan.

Terkait kemungkinan ada pihak-pihak yang ingin menjatuhkan dirinya termasuk Wapres Boediono, dia enggan menanggapi lebih lanjut.

"Saya tidak mau mengomentari. Sebaiknya anda (wartawan -Red) yang minta tanggapan dari pihak yang mengeluarkan pernyataan itu," katanya.

Dia mengakui bahwa dirinya sebenarnya sudah sejak lama mengetahui adanya berita seperti itu dan tidak mengerti mengapa hal tersebut baru diungkap sekarang saat ramai-ramainya kasus Bank Century.

Meskipun demikian, tambahnya, dirinya menegaskan bahwa tidak pernah menerima aliran dana sebesar itu dari manapun dan nama yang yang disebut-sebut adalah orang lain yang kebetulan namanya sama.

"Sekali lagi saya tidak pernah menerima dana itu. Mengenai motifnya apa, silahkan rekan-rekan wartawan menebak sendiri atau menanyakan kepada pihak yang mengeluarkan pernyataan itu," kata Yopie.

Menurutnya, di Indonesia memang banyak warga yang namanya sama seperti dirinya dan hal itu adalah wajar dialami oleh banyak masyarakat lain yang ada di Tanah Air.
(A025/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010