Jakarta (ANTARA News) - Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Priyo Budisantoso mengumumkan pimpinan DPR akan melakukan rapat mendadak untuk mencari solusi atas kekisruhan usai penutupan rapat paripurna DPR soal hasil akhir panitia khusus Hak Angket kasus Bank Century.

"Saya sudah perintahkan ke Sekjen DPR akan dilakukan rapat pimpinan dewan mendadak untuk cari jalan masalah ini," kata Wakil Ketua DPR RI Priyo Budisantoso di gedung DPR Senayan Jakarta, Selasa.

Sebelumnya Ketua MPR Marzuki Alie telah menutup sidang paripurna saat sedang terjadi hujan interupsi diantara para anggota dewan.

Hujan interupsi bermula ketika anggota dewan Bambang Soesatyo mengingatkan bahwa berdasarkan kesepakatan pansus rapat paripurna tidak perlu dilakukan dua hari tetapi satu hari ini dan langsung pengambilan keputusan.

Selain itu kata Bambang tidak perlu lagi ada penyampaian pemandangan akhir fraksi karena hal itu sudah disampaikan dalam pansus.

Hal sama juga disampaikan oleh Syamsuddin dan lebih dipertegas lagi oleh Gandung Pardiman yang menyatakan pansus sudah menyampaikan kesimpulan akhir berupa dua opsi. Karena itu tambah Gandung rapat paripurna ini tinggal melakukan pengambilan keputusan atas dua opsi yang disampaikan oleh pansus tersebut.

Sementara itu Gde Ardhika menyatakan memiliki bukti baru (novum) yang akan bisa mengubah kesimpulan. Karena itu Ardhika langsung menyampaikan sebuah amplop besar yang diserahkan langsung ke pimpinan DPR dan diterima oleh ketua DPR Marzuki Alie.

Atas penyerahkan bukti tersebut suasana ruang sidang akhirnya menjadi ribut akibat banyaknya anggota dewan yang berebut ingin menyampaikan pendapatnya. Teriakan saling interupsi terdengar dari berbagai penjuru ruang.

Ditengah ricuhnya suasana, ketua sidang marzuki alie terus membacakan agenda sidang yang telah dibuat oleh Badan Musyawarah DPR. Menurut Marzuki Alie sidang paripurna kali ini harus menghormati keputusan Bamus DPR yang menyatakan sidang paripurna akan dilaksanakan dalam dua hari.

Karena itu Marzuki Alie langsung menutup sidang dengan mengetokkan palunya tanpa meminta persetujuan anggota dewan. Seketika suasana menjadi tidak terkendali dan beberapa anggota dewan langsung menghampiri meja pimpinana.

Aksi saling dorong terjadi di depan meja pimpinana sidang. Aparat akhirnya mengamankan ketua DPR marzuki Alie meninggalkan ruang sidang paripurna.

"Karena tadi pimpinan sudah menutup sidang, ketok Palu kami bertiga meminta pada jam 14.00 WIB dilakukan rapat pimpinan mendadak," kata Priyobudi Santoso saat berbicara di meja pimpinana dengan didampingi wakil ketua DPR lainnya yakni Pramono Anung dan Anis Matta.
(J004/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010