Cikarang, Bekasi, 5/3 (ANTARA) - Kepolisian Resor Metropolitan (Polrestro) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan pemeriksaan terhadap manejemen PT Cipta Graha terkait kasus meninggalnya empat siswa Sekolah Dasar (SD) yang tenggelam dalam lahan respan air.

Kapolrestro Bekasi Kabupaten, Kombes Herry Wibowo, kepada ANTARA, di Cikarang, Jumat mengatakan resapan air tersebut berbentuk danau buatan sedalam empat meter, lebar lima meter, dan panjang delapan meter yang terletak di Perumahan Pesona, Komplek Ciantra, RT07 RW04, Desa Serang Baru, Kecamatan Cikarang Selatan.

"Danau di perumahan itu menyebabkan delapan anak yang sedang bermain di sekitarnya tenggelam, dan empat diantaranya meninggal dunia sekitar pukul 13:00 WIB siang tadi," ujar Herry.

Korban yang semua masih duduk di kelas VI Sekolah Dasar (SD) itu, kata dia, semula hanya bermain prosotan di pinggir danau. Korban yang meninggal adalah Tia Binti Namien (13), Dewi Binti Boin (12), Mila Karmila Binti Basuki (12), dan Marsiti Binti Maria (13). Sedangkan yang selamat adalah Ida (13), Eva (13), Irma (13), Kamal (13).

"Meraka adalah teman satu sekolahan di SDN I Ciantra, Cikarang Selatan, yang saat itu baru saja pulang dari sekolah dan bermain di sekitar danau hingga baju seragam mereka kotor terkena lumpur," katanya.

Berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), kata dia, korban membasuh seragam mereka yang kotor dengan air di pinggir danau agar tidak terkena teguran dari orang tuanya. Perlahan korban semakin masuk ke area danau dengan jarak lima meter dari bibir danau. "Karena tanahnya licin, mereka tenggelam karena tidak bisa berenang," katanya.

Dikatakan Herry, pihak manejemen perumahan terkesan acuh terhadap keselamatan warga setempat hingga danau resapan tersebut memakan korban jiwa. "Jadi untuk penyelidikan lebih lanjut, kami akan memanggil pihak pengembang untuk dimintai keterangannya," ujar Herry.

Sementara itu, rekan korban, Kamal (13), mengaku sudah memperingatkan ketujuh temannya untuk tidak bermain dan mencuci baju di sekitar danau, karena habis hujan dan tanah licin, namun tidak didengar. "Saya sempat mendengar mereka teriak minta tolong karena tenggelam dan tidak bisa berenang. Lalu saya langsung memanggil warga untuk menolong teman saya," katanya.

Mendengar teriakan minta tolong dari Kamal, Mulyadi (25), saksi mata yang pertama kali melihat kejadian itu, langsung berteriak minta tolong ke warga perumahan. Puluhan warga lalu ke tempat kejadian untuk menolong. Namun, empat dari tujuh yang jatuh ke kubangan tidak dapat diselamatkan nyawanya dan langsung meninggal dunia di tempat kejadian.(Ant/R009)



Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010