PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) menyerukan pengendalian diri menyusul terjadinya bentrokan antara polisi Israel dan pemrotes Muslim di Jerusalem, Jumat.

DK juga berharap segera dilanjutkannya perundingan-perundingan perdamaian Palestina-Israel.

Ke-15 anggota Dewan, yang bertindak atas permintaan peninjau Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, `menyatakan prihatin atas situasi tegang di wilayah Palestina yang diduduki itu, termasuk di Jerusalem timur.`

"Mereka menyerukan kepada semua pihak untuk mengendalikan diri dan menghindari tindakan-tindakan provokatif, serta berharap segera dilanjutkannya kembali perundingan-perundingan Palestina-Israel," kata pernyataan tidak mengikat yang dibacakan oleh Duta besar Gabon untuk PBB, Emmanuel Issoze-Ngondet, selaku ketua DK bulan ini.

Sebelumnya, dalam surat yang ditujukan kepada Dewan, Mansour mengatakan, puluhan warga Palestina cedera dalam bentrokan Jumat di Jerusalem timur.

Dia mengatakan, sedikitnya 60 orang menderita luka-luka, termasuk seorang wanita Palestina yang dia sebut kondisinya kritis, setelah ditembak pada kepalanya dengan peluru karet.

Mansour menuduh pemerintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu `melakukan segala apapun yang mungkin dalam rangka melakukan sabotase` perundingan tak langsung Palestina-Israel yang diprakarsai Amerika Serikat.

Sabotase itu juga ditujukan pada kunjungan mediasi mendatang ke kawasan oleh utusan Timur Tengah AS, George Mitchell, dan Wakil Presiden Joe Biden.

Mitchell berkunjung ke Timur Tengah untuk menghadiri serangkaian pertemuan pada akhir pekan ini dan Senin, guna membahas perundingan-perundingan yang diprakarsai AS itu, untuk menutup diplomasi bolak-balik selama beberapa bulan untuk mendorong kedua pihak kembali ke meja perundingan.

Biden akan berkunjung ke Israel dan wilayah Palestina pekan depan.

"Sekali lagi, kami ingatkan kewaspadaan masyarakat internasional terhadap bahaya akibat meningkatnya situasi ini lebih lanjut," kata Mansour.

Seorang fotografer AFP menyaksikan polisi negara Yahudi itu menyerang pemrotes Muslim di Kota Tua Jerusalem Jumat, setelah mereka menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa - salah satu tempat suci Islam - ketika para pemrotes melempar batu setelah salat Jumat.

Polisi dan saksi mata mengatakan, sedikitnya 25 orang terluka dalam bentrokan itu, yang berakhir dengan perginya polisi Israel itu dari kompleks tersebut setelah berunding dengan para pemuka Muslim di sana.

Pecahnya aksi kekerasan terakhir itu terjadi kurang dari sepekan setelah insiden yang serupa terjadi di tempat yang sama.(H-AK/A038)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010