Pangkalpinang (ANTARA News) - Puluhan mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Provinsi Bangka Belitung (Babel), Sabtu, menggelar unjukrasa menolak aksi premanisme di depan Mapolres Kota Pangkalpinang sebagai bentuk protes terhadap tindakan kekerasan polisi terhadap mahasiswa HMI dan perusakan kantor HMI Makasar.

Para mahasiswa membakar gambar polisi bertanduk sebagai simbol oknum polisi yang tidak bermoral yang melakukan kekerasan.

Di hadapan Kapolresta Pangkalpinang AKBP Margiyanta, orator unjukrasa Eko Syahputra membacakan empat sikap, meminta Kapolres Makasar bertanggunjawab atas pengerusakan Sekretariat HMI Cabang Makasar dan menuntut Kapolda Sulawesi Selatan dicopot dari jabatannya termasuk Kapolwiltabes dan Kapolres Makasar.

Kemudian, mereka meminta Kapolresta Pangkalpinang menyampaikan pernyataan sikap itu kepada Mabes Polri dan keempat, mengancam akan turun ke jalan dengan mengerahkan masa lebih besar jika pernyataan sikap mereka tidak tanggapi.

Aksi unjukrasa tersebut berlangsung sekitar dua jam yang dikawal ketat oleh sejumlah aparat kepolisian, namun kemudian bubar setelah membacakan pernyataan sikap. (*)

KR-HDI/A026/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010