Lusaka, Zambia (ANTARA News/AFP) - Zambia telah berpaling ke China untuk bantuan keuangan karena suku bunga yang menarik, Presiden Rupia Banda mengatakan, Kamis.

"Kami memerlukan pembiayaan pada tingkat pemegang konsesi yang memungkinkan untuk membangun infrastruktur yang diperlukan," kata Banda kepada direktur pelaksana IMF Dominique Strauss-Kahn selama kunjungannya.

"Ini adalah salah satu alasan mengapa kami harus melihat ke China untuk dukungan," tambahnya.

Hubungan antara China dan produsen tembaga terkemuka Afrika itu telah berkembang selama lima tahun terakhir.

Banda minggu lalu mengakhiri sepuluh hari kunjungan kenegaraan ke China, kembali dengan satu miliar dolar pinjaman.

Pada Juni 2009, China Nonferrous Metals Company membeli tambang tembaga Zambia 50 juta dolar dan telah mengumumkan rencana untuk menginvestasikan sampai dengan 400 juta dolar di sektor pertambangan nasional.

Bulan lalu, kedua negara menandatangani perjanjian pertambangan dan kesepakatan untuk membangun zona ekonomi bersama.

Banda kepada Strauss-Kahn mengatakan bahwa Zambia telah mengatasi dampak resesi global dengan baik karena kebijakan ekonomi pemerintah yang sehat.

"Ketika sebagian besar ekonomi di seluruh dunia mengalami kontraksi, ekonomi Zambia tumbuh lebih dari 6,0 persen," kata Banda.

"Indikator ekonomi lainnya seperti inflasi, suku bunga, nilai tukar, kesinambungan utang dan lainnya sama-sama membaik," tambahnya.

Penghasil devisa utama Zambia adalah tembaga, memberikan kontribusi 80 persen dari pendapatan ekspor. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010