Tanjungpinang (ANTARA News) - Ratusan orang umat Hindu Bali di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), melakukan prosesi membakar ogoh-ogoh untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1932 di kawasan wisata Lagoi, Bintan, Senin malam (15/3).

Ogoh-ogoh yang dibuat sebagai bentuk jelmaan dari keangkaramurkaan itu, sebelum dibakar terlebih dahulu diarak dari Pura Dharma Kerthi Lagoi mengelilingi Pasar Oleh-Oleh kawasan wisata Lagoi.

Selain ratusan orang umat Hindu Bali yang hadir, acara pawai Ogoh-ogoh tersebut juga menjadi tontonan bagi wisatawan mancanegara yang sengaja datang untuk melihat prosesi budaya itu.

"Prosesi arak-arakan dan pembakaran simbol angkara murka tersebut selain untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1932, juga disejalankan dengan pawai budaya sebagai daya tarik wisatawan mancanegara ke kawasan wisata Lagoi," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia, Bintan, Nyoman Wiarta.

Nyoman Wiarta mengatakan, dengan dibakarnya Ogoh-ogoh tersebut, umat Hindu khususnya di Bintan diharapkan dapat melaksanakan tapa brata penyepian dengan sempurna.

Sebelum Ogoh-ogoh setinggi 2,4 meter tersebut diarak dan dibakar, juga dilakukan berbagai prosesi ritual keagamaan yang mendapat perhatian dari pengunjung.

Acara budaya yang disejalankan dengan "Bintan Cultural Festival" tersebut juga menampilkan berbagai tarian dari Bali yang dipusatkan di Pasar Oleh-Oleh Lagoi.

"Pembakaran Ogoh-ogoh di Lagoi sudah dilakukan sebanyak tujuh kali. Bagi wisatawan yang ingin melihat budaya Bali tidak mesti harus ke Bali, di kawasan Wisata Lagoi juga ada," tutur Nyoman.

Humas PT Bintan Resort Cakrawala sebagai pengelola kawasan wisata Lagoi, Lidia E Sumartini mengatakan, pawai Ogoh-Ogoh dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi tersebut merupakan salah satu daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata Lagoi.

"Acara ini juga disejalankan dengan "Bintan Cultural Festival" yang menampilkan berbagai kesenian dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung," ujarnya.
(T.KR-NP/A011/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010