Malang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, pembentukan Satuan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (SRC-PB) ditujukan untuk mengoptimalkan penanganan tanggap darurat pascabencana supaya lebih banyak korban bisa diselamatkan.

"Kita tahu saat yang berharga adalah saat-saat awal terjadinya bencana," kata Presiden usai memeriksa kesiapan SRC-PB wilayah timur di Lanud Abdulrahman Saleh, Malang, Senin.

Presiden menegaskan, kemampuan negara atau pemerintah dalam menangani masa tanggap darurat pada jam-jam atau hari-hari pertama pascabencana secara cepat dapat mengurangi jumlah korban.

Berawal dari kesadaran atas kondisi geografi Indonesia yang rawan bencana, baik bencana alam alamiah seperti gempa dan tsunami atau bencana akibat kelalaian manusia, maka kata Presiden, pemerintah membentuk dua unit SRC-PB.

Kepala Negara berharap para personel SRC-PB menyadari peran pentingnya dalam menyelamatkan nyawa manusia.

Oleh karena itu, menurut Presiden, personel SRC-PB harus aktif meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan.

Presiden berharap suatu saat SRC-PB akan memiliki kemampuan yang jauh lebih baik dari satuan serupa di negara lain.

Untuk mewujudkan hal itu pemerintah berkomitmen memberikan dukungan alat, pelatihan dan membuka peluang kerjasama dengan instansi atau negarta lain.

SRC-PB tingkat nasional dibentuk guna memberikan bantuan awal kepada daerah (provinsi dan kabupaten/ kota) yang terkena bencana secara cepat dan terpadu.

Dalam gelar SRC-PB di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusuma Presiden memberikan penekanan bahwa pembentukan SRC-PB yang dilengkapi dengan tim medis, tim penanganan listrik, tim penanganan komunikasi dan tim gerak cepat.

Dua unit SRC-PB tingkat nasional diresmikan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono pada 7 dan 17 desember 2009 dengan pangkalan operasi di Pangkalan Udara TNI Halim Perdana Kusumah untuk wilayah barat dan Pangkalan TNI Angkatan Udara Abdulrahman Saleh untuk wilayah timur.

SRC-PB wilayah barat akan menangani bantuan tanggap darurat untuk kawasan Sumatera, Kalimantan, Jawa Tengah dan Jawa Barat sedang SRC-PB wilayah timur akan menangani Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua.

SRC-PB berkekuatan inti 75 personil yang siaga setiap saat dari keseluruhan personil yang berjumlah 550 orang dari 14 instansi dan serta 3.000 personil pendukung dari 19 instansi yang siap diberangkatkan setiap saat setelah menerima perintah Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
(L.G003*M035/J006/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010