Teheran (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Menteri Luar Negeri Iran Manouchehr Mottaki menyatakan sangat menyesalkan serangan bom di Moskow yang menewaskan lebih 30 orang dan mencederai puluhan orang tak bersalah, kantor berita resmi Iran, IRNA, melaporkan, Selasa.

Dalam sepucuk surat kepada timpalannya, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Menlu Mottaki menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Rusia, khususu keluarga korban ledakan tersebut, kata IRNA.

Mottaki, dalam suratnya juga menyampaikan harapannya bahwa terorisme dapat ditumpaskan lewat upaya kerja sama yang serius dari negara-negara di kawasan itu, menurut laporan tersebut.

Jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehman-Parast pada Senin menyatakan kecaman keras terhadap serangan bom teroris di stasiun kereta api bawah tanah di Moskow.

"Kami bersimpati kepada pemerintah dan rakyat Rusia atas tragedi itu dan mengecam keras serangan teroris dalam bentuk apapun," kata Ramin Mehman-Parast.

Ledakan kembar yang melanda sistem transportasi bawah tanah di Moskow pada Senin pagi itu menewaskan sedikitnya 37 orang dan puluhan lagi cedera.

Juru bicara Kementerian Tanggap Darurat Rusia, Irina Andianova, mengatakan 15 penumpang dan 11 orang yang menunggu di stasiun Lubyanka di Moskow Pusat tewas dalam ledakan pertama.

Stasiun itu berada di bawah kantor-kantor utama Dinas Keamanan Federal.

Ledakan pertama menghantam gerbong kedua dari dari satu rangkaian kereta yang berada di stasiun Metro Lubyanka, dekat markas besar Badan Keamanan Domestik utama Rusia (FSB), kata FSB.

Adapun ledakan kedua terjadi di gerbong kedua dari satu rangkaian kereta yang sedang menunggu di stasiun Metro Park Kultury, menewaskan 12 orang, kata seorang juru bicara Kementerian Tanggap Darurat.

Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan kembar itu, namun pihak berwenang Rusia menduga kuat bahwa ledakan itu dilakukan oleh kelompok garis keras Chechnya, wilayah yang dilanda pertempuran separatis.

(Uu.M043/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010