Jakarta (ANTARA News) - Direktur Jenderal Pajak Mochammad Tjiptardjo menyatakan minta maaf kepada umat Islam dan ulama atas penyataannya yang termuat dalam Koran Tempo dan Majalah Tempo pada awal bulan ini.

"Pak Dirjen sebagai seorang muslim, beliau dengan setulus hati mohon maaf kepada segenap ulama kyai. Tidak sekali-kali menyamakan kyai dengan seorang Gayus dan semoga permintaan maaf ini, para kyai, ulama dan umat Islam bisa menerima dengan lapang hati," kata Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Iqbal Alamsyah di Jakarta, Senin.

Menurut Iqbal, Dirjen tidak bermaksud melukai dan menyakiti kyai dan ulama. Ia menambahkan, permohonan maaf Dirjen Pajak itu telah disampaikan kepada semua media.

Iqbal menambahkan, Dirjen Pajak tak bisa langsung memberikan komentarnya dalam konferensi pers tersebut karena harus memimpin rapat pimpinan setelah sebelumnya memberikan sambutan dalam sosialisasi PPh Badan di Kantor Pusat Dirjen Pajak.

Sebelumnya, Dirjen Pajak Tjiptardjo sempat diprotes oleh anggota DPR Nusron Wahid terkait dengan pernyataan Dirjen Pajak yang termuat dalam Koran Tempo Edisi 5 April 2010 dan Majalah Tempo Edisi 11 April 2010 ketika Tjiptardjo diajukan pertanyaan seputar perbaikan proses rekrutmen di pajak.

"Dalam rekrutmen, kami sudah mencari yang bagus. Tapi kan tidak ada teknik untuk meramal orang ini bakal jadi penjahat atau tidak. Kyai saja imannya naik-turun. Pas kepepet dan kebetulan ada peluang korupsi, ya, diambil. Lama-lama ketagihan. Apalagi ternyata tidak ketahuan," kata Tjiptardjo seperti dikutip dari Koran Tempo dan Majalah Tempo.(M041/A023)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010