Gorontalo (ANTARA News) - Harga jual barang dan produk di Provinsi Gorontalo, diprediksi bakal melambung tinggi pada tiga bulan ke depan, akibat meningkatnya biaya bahan baku dan operasional, serta faktor musiman.

Pemimpin Bank Indonesia Gorontalo, Noor Yudanto mengungkapkan, dari Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) selang Januari hingga Maret 2010 yang mereka lakukan baru-baru ini, diperoleh kenaikan harga jual berbagai produk tersebut sebagaimana tercermin dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 10,61 persen.

"Hal ini jauh lebih besar dari nilai SBT triwulan sebelumnya, yang hanya sebesar 4,46 persen," katanya, Kamis.

Pada tiga bulan ke depan, selang April hingga Juni 2010, harga jual berbagai macam produk di wilayah itu, diperkirakan masih akan mengalami kenaikan dengan nilai SBT sebesar 18,54 persen.

"Prediksi kenaikan ini juga antara lain dipicu oleh adanya rencana kenaikan tarif dasar listrik yang akan diberlakukan oleh pemerintah," ujarnya.

Dari sembilan sektor ekonomi yang disurvey oleh BI setempat, kenaikan harga jual produk terjadi pada sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan sektor pertanian dengan nilai SBT masing-masing sebesar 9,05 persen dan 2,89 persen. (SHS/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010