Pagaralam, Sumsel (ANTARA News) - Mantan Kabareskrim Mabes Polri, Komjen Susno Duaji, kini sedang berada di tanah kelahirannya, Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, dengan keberanian mengungkap berbagai kasus korupsi, ternyata banyak mendapatkan dukungan dari berbagai dunia internasional.

Tim pengacara Susno Duadji, Husni Maderi yang didampingi Dr Efran Juni, kepada wartawan di Pagaralam, Kamis, menyampaikan prihal dukungan internasional bagi kliennya itu.

Susno saat memberikan keterangan pers juga selalu didampingi tim dari Medical Emergency Rescue Committee (Mer-C) dan beberapa kerabat dekat yang juga tim pengacaranya.

"Dukungan bagi upaya Susno dalam pemberantasan segala makelar kasus tidak hanya berasal dari Indonesia, tapi juga secara terang-terangan mendapatkan dukungan dari negara lain," kata Husni pula.

"Beberapa negara yang menyatakan secara terang-terangan bahwa Pak Susno saat ini bukan hanya milik Indonesia, tapi juga merupakan milik dunia internasional. Kami berulang kali mendapatkan dukungan dari berbagai negara, baik lewat telepon maupun secara langsung," kata dia.

Dukungan dari luar itu, ujar Husni, juga datang dari Twitter New York Time, Aljazirah, Australia dan Singapore, Netherland radio dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kemaren, lanjut dia, CNN juga telah menghubungi namun kami masih minta waktu, mengingat saat ini Pak Susno sedang mudik ke kampungnya di Pagaralam.

Susno menegaskan, upaya membongkat segala macam bentuk "markus" di Indonesia itu, tujuannya bukan untuk pribadi atau mau mengejar jabatan.

"Saya tidak ada keinginan mau menjadi kapolri, menteri, menjadi duta besar atau mau menjadi dirjen, melainkan tujuan saya murni ingin melakukan reformasi atau memperbaiki keadaan negara kita Indonesia ini dengan gerakan moral. Apalagi kita sudah terlalu lama dijajah oleh korupsi, dijajah oleh kemiskinan, dijajah oleh ketidakadilan dan dijajah oleh rekayasa," ujar dia.

Menurut dia, kekayaan Indonesia yang sangat berlimpah ruah, seperti berbagai macam bahan tambang lengkap, hasil hutan banyak, hasil laut beranekaragam.

Namun, kata dia lagi, negara ini masih saja tetap miskin dan masyarakatnya juga masih banyak yang susah.

"Coba kita cerna apa penyebabnya kalau tidak akibat maraknya korupsi, ketidakadilan dan sebagainya, karena aparat penegak hukum pada level atas banyak tidak beres sehingga harus kita perbaiki. Harus dikatakan, mana yang baik itu baik dan mana yang salah itu salah, mengingat kemarin tidak ada yang menyuarakan selain suara dari Gunung Dempo Pagaralam," kata Susno pula.

Dia berharap, upaya memberantas korupsi itu dapat terus bergulir ke seluruh Indonesia tidak hanya di tubuh polri tetapi juga hakim, jaksa, jajaran pajak hingga aparat Bea Cukai sekarang sudah masuk mafia kehutanan, mafia pertambangan dan segala macam bentuk mafia lainnya.

"Momen inilah yang harus dipelihara, mengingat pada awalnya tidak berdaya tapi begitu digulirkan, berkat dukungan masyarakat Indonesia kini sudah sampai ke Papua, Sulawesi, Kalimantan, Aceh, Riau, seluruh pulau Jawa. Bahkan sampai ke pelosok-pelosok, dan itu semua bukan karena Susno, tapi karena semua masyarakat yang menginginkan negara kita bersih dari korupsi, termasuk di Kota Pagaralam," kata Susno lagi.

(L.U005*B014/M033/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010