Jakarta (ANTARA News) - Kebijakanragu-ragu dan kampanye hitam LSM menghambat potensi Indonesia untukmenjadi produsen pulp dan kertas nomor wahid dunia menggantikan AS, kata Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), Nanang Rofandi Ahmad.

Amerika Serikatternyata kini memiliki 17,061 juta hektare hutan tanaman untuk memasok industri kehutanannya, katanya di Jakarta, Minggu.

Setelah kucuran Dana Reboisasi (DR) dihentikan karena tekanan Dana Moneter Internasional IMF), pengembangan Hutan Tanaman Industri (HTI) di Indonesia untuk memasok kehutuhan bahan baku indutri pulp dan kertas terhambat oleh kekhawatiran mengenai kegiatan "land clearing" di areal konsesi.

Pengembangan HTI belum mampu memenuhi kebutuhan bahan baku kayu industri pulp dan kertas jika berproduksi dalam kapasitas produksi penuh (minimal 90 persen dari kapasitas terpasang), katanya.

Pembangunan HTI di Aceh dan Sumut tersendat karena persoalan lingkungan, sedangkan di Riau, Jambi, dan Sumsel paling aktif meski selalu jadi sasaran tembak kalangan LSM asing dan domestik.

Sementara itu, pembangunan HTI di Papua lebih diarahkan untuk produksi "chip wood"sementara di Kalimantan stagnan.(A027/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010