Jakarta (ANTARA) - Asosiasi penerbangan, International Air Transport Association (IATA), mengembangkan satu set aplikasi seluler untuk membantu penumpang menavigasi pembatasan perjalanan dan secara aman membagikan hasil tes COVID-19 dengan maskapai penerbangan dan pemerintah.

IATA, yang mewakili banyak maskapai besar dunia, berencana untuk menguji coba platform Travel Pass pada akhir tahun dan menerapkannya untuk ponsel Android dan iOS pada paruh pertama tahun depan.

Maskapai penerbangan yang tergabung dalam asosiasi tersebut mendesak pemerintah untuk mengganti persyaratan karantina dengan tes COVID-19 yang sistematis.

"Prioritas utama kami adalah membuat orang bepergian lagi dengan aman," kata kepala keamanan IATA Nick Careen, dikutip dari Reuters, Selasa.

Baca juga: Penumpang kereta di Tokyo bisa pantau kondisi gerbong lewat aplikasi

Baca juga: Kemlu berharap lebih banyak WNI gunakan aplikasi "Safe Travel"


"Hal itu berarti memberi keyakinan kepada pemerintah bahwa pengujian COVID-19 yang sistematis dapat berfungsi sebagai pengganti persyaratan karantina," dia menambahkan.

Menurut IATA, data kesehatan penumpang beserta informasi lainnya tidak disimpan secara terpusat tetapi diautentikasi dengan blockchain, sehingga pengguna dapat mengontrol apa yang mereka bagikan.

Aplikasi "Contacless Travel" akan menggabungkan informasi paspor dengan hasil tes dan vaksinasi yang diterima dari laboratorium yang berpartisipasi.

Platform ini, menurut IATA, juga dibangun di atas standar open source untuk membantu interoperabilitas dengan sistem yang ada, termasuk aplikasi pelanggan milik maskapai anggota asosiasi tersebut.

Baca juga: Liburan tanpa ribet di Korea Selatan lewat aplikasi

Baca juga: Aplikasi travel Expedia siap digunakan di Apple Watch

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020