Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta para menteri Kabinet Indonesia Bersatu untuk merancang program kerja dengan presisi tinggi.

"Presiden minta para menteri melakukan desain program dengan presisi tinggi. Setepat dan seakurat mungkin," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Kantor Presiden Jakarta, Selasa malam, seusai rapat kabinet paripurna membahas mengenai Rancangan Akhir Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2011.

Menurut Sri Mulyani, Presiden bahkan meminta para menteri untuk mengkaji kembali program-program yang telah ada sebelumnya.

Presiden, lanjut Menkeu, juga meminta para menteri untuk melakukan optimasi anggaran. Para menteri, kata Menkeu, diminta untuk sungguh-sungguh menilai apa yang dibutuhkan, apa yang tersedia dan apa yang dapat dilakukan sehingga tidak ada lagi alasan sesuatu tidak dapat dikerjakan karena kurang anggaran.

Sementara itu terkait dengan RKP 2011, Menkeu mengatakan bahwa proyeksi kondisi perekonomian global baik dari sisi pertumbuhan dan perdagangan masih berada dalam tahap pemulihan.

Dia menyebut sejumlah faktor yang perlu diperhatikan dalam penyusunan RKP 2011 antara lain adalah krisis Yunani, penarikan likuiditas global dan harga minyak.

Setelah proses penyempurnaan dan finalisasi maka Rancangan Akhir RKP 2011 akan ditetapkan dalam Peraturan Presiden tentang RKP Tahun 2011 dan disampaikan kepada DPR-RI pada pekan kedua Mei 2010.

RKP 2011 akan menjadi pedoman untuk penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2011.

Sebelumnya di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Menkeu mengatakan akan mengevaluasi konsumsi pemerintah yang dalam kuartal I 2010 mengalami penurunan.

Menurut Kepala BPS Rusman Heriawan konsumsi pemerintah mengalami penurunan -8,8 persen sehingga menyumbang -0,6 persen untuk pertumbuhan ekonomi kuartal I ini.

Menkeu mengatakan, lemahnya konsumsi pemerintah karena tiadanya belanja pemerintah yang besar seperti kuartal I 2009 karena adanya kegiatan pemilihan umum.
(G003*D013/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010