Jakarta, 18/5 (ANTARA) Menteri Kelautan dan Perikanan, Fadel Muhammad hari Senin (17/5) menerima kunjungan Duta Besar RRC,Zhang Qiyue di ruang kerjanya. Inti pertemuan adalah Indonesia berkeinginan untuk mempelajari kemajuan bidang kelautan dan perikanan riset yang dimiliki RRC sehingga dapat diadopsi Indonesia guna mewujudkan visinya sebagai negara penghasil produk kelautan dan perikanan terbesar pada tahun 2015.

     Kerjasama kedua negara yang dituangkan dalam Deklarasi Bersama antara Indonesia dan RRC mengenai Kemitraan Strategis telah dimulai semenjak tahun 2005. Khusus dalam bidang perikanan, kedua negara sepakat untuk melakukan kerjasama dalam mengembangkan sumberdaya manusia, manajemen yang berkelanjutan, peningkatan kapasitas, menanggulangi penangkapan ikan ilegal dan pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan. Diharapkan kerjasama kemitraan antara Indonesia dan China di bidang kelautan dan perikanan akan terus ditingkatkan di masa yang akan datang.

     Sebagaimana ilustrasi, neraca perdagangan Indonesia dengan China tahun 2007-2009 masih menunjukkan surplus. Pada tahun 2009, volume ekspor komoditas perikanan Indonesia ke China adalah sebesar 149.280 ton dengan nilai ekspor sebesar US$ 97,036 juta, meningkat dibandingkan tahun 2008 sebesar 121.264ton. Namun demikian, volume dan nilai impor produk perikanan dari China ke Indonesia juga cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya, produk perikanan yang diimpor dari China pada tahun 2009 adalah sebesar 89.118 ton, meningkat dibandingkan tahun 2008 sebesar 35.003 ton. Produk perikanan yang diekspor ke China adalah udang, tuna, mutiara dan rumput laut, sedangkan produk perikanan yang diimpor dari China adalah tepung ikan dan ikan segar.

     Untuk keterangan lebih lanjut, silakan menghubungi Dr. Soen'an H. Poernomo, M.Ed, Kepala Pusat Data, Statistik dan Informasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, HP. 08161933911

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2010