Solo (ANTARA News) - Tim dokter Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Solo menyatakan, maestro musik Indonesia Gesang Martohartono (92) menderita penyakit jantung koroner.

"Gesang selama menjalani perawatan di RS PKU Solo ditangani lima dokter spesialis. Pasien Gesang diketahui menderita penyakit jantung koroner," kata anggota tim dokter yang menangani Gesang, spesialis jantung Trisula Wasyanto, di RS PKU Solo, Kamis.

Sebelum meninggal dunia, pada Kamis (20/5) sore pukul 18.10 WIB, Gesang mengalami sesak nafas karena ada lendir yang menutup saluran pernafasan.

Tim dokter berupaya melakukan fisioterapi kepada seniman besar ini untuk mengeluarkan lendir yang menyumbat agar saluran pernafasan kembali lancar.

Namun, karena sudah lanjut usai maka kondisi jantungnya terganggu. Pada dinding depan bagian jantungnya mengalami gangguan sehingga kesehatannya terus menurun.

Selama dirawat di rumah sakit tersebut Gesang ditangani dokter ahli penyakt dalam dr Suryo Aribowo, Prof dr Suradi(ahli paru), dr Suharto (ahli urologi), dr Anik Rusnani (ahli syaraf) dan dr Trisula Wasyanto (ahli jantung).

Menurut dr Suradi, Gesang sebelumnya masuk rumah sakit karena prostat dan diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan, namun kemudian kembali masuk lagi ke rumah sakit karena tidak mau makan sehingga kesehatannya melemah.

Setelah itu, kata dr Suradi, kesehatan kembali membaik dan kemudian diperbolehkan pulang. Tanggal 12 Mei 2010, Gesang kembali masuk rumah sakit menjalani perawatabn di ruang Firdus RS PKU Solo.

Pada 16 Mei kondisi kesehatannya memburuk dan kesadarannya mulai menurun sehingga kemudian dimasukan ke ruang ICU.

Namun, kata dia, tanggal 17 Mei kesehatannya kembali stabil dan tim dokter terus melakukan evaluasi lebih lanjut terkait perkembangannya.

"Gesang kesehatan mulai memburuk Kamis (20/5) siang dan terjadi gangguan pernafasan sehingga mengalami sesak nafas dan kemudian diikuti jantung melemah," katanya.

Dokter Suradi menjelaskan,meskipun usiannya 92 tahun ketahanan fisik Gesang bagus. Beliau masih bisa komunikasi meski tersendat-sendat.

Namun,Maestro keroncong asal Solo itu, akhirnya meninggal dunia, Kamis (20/5) sekitar pukul 18.10 WIB.(*)
ANT/AR09

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010