London (ANTARA News/AFP) - Harga minyak dunia jatuh pada Kamis, mencapai terendah delapan bulan karena pasar saham merosot setelah kejutan buruk data pekerjaan di Amerika Serikat, konsumen energi terbesar di dunia.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, mencapai 67,05 dolar per barel -- tingkat terendah sejak September.

Harga minyak kemudian berdiri di 67,30 dolar, turun 2,57 dolar dibandingkan dengan penutupan Rabu.

Kontrak Juni, yang akan berakhir pada penutupan, telah jatuh di bawah 68 dolar pada Rabu, di tengah kekhawatiran tentang dampak krisis zona euro pada permintaan energi.

Di tempat lain pada Kamis, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juli merosot 2,55 dolar menjadi 71,14 dolar per barel pada akhir perdagangan London.

Klaim pengangguran baru AS meningkat untuk pertama kalinya dalam lima minggu menurut laporan yang diterbitkan Kamis, menimbulkan kekhawatiran bahwa roda penggerak utama pemulihan AS goyah.

Departemen Tenaga Kerja mengatakan, klaim awal pengangguran sebesar 471.000 pada pekan yang berakhir 15 Mei, naik 25.000 atau 5,6 persen dari angka minggu sebelumnya yang direvisi 446.000.

Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan rata-rata analis turun menjadi 439.000 klaim baru dan memukul harapan bahwa pasar kerja Amerika Serikat akhirnya membaik.

"Langkah ini benar-benar kebalikan dari harapan," kata Jeffrey Rosen, seorang ekonom Briefing.com.

"Penguatan pasar tenaga kerja adalah mitos, atau setidaknya itu adalah apa potongan terakhir data terbaru dari Departemen Tenaga Kerja akan memberikan kesan," kata Rosen.

Pasar saham global, sudah di bawah tekanan besar dari kekhawatiran krisis utang Eropa, merosot di tengah data tersebut.

Analis Commerzbank, Carsten Fritsch berpendapat minyak yang di bawah 70 dolar per barel mungkin akan menggoda banyak pedagang untuk sebagian mentunaikan uang mereka.

"Beberapa pelaku pasar cenderung melihat harga di bawah 70 dolar sebagai kesempatan membeli," kata Fritsch.

Di tempat lain pada Kamis, kelompok energi BP mengakui bahwa lebih banyak bahan bakar bocor ke Teluk Meksiko dari yang diperkirakan sebelumnya.

Sebulan setelah ledakan merobek anjungan pengeboran yang disewa BP, juru bicara Mark Proegler mengatakan sebuah tabung sekarang menyedot 5.000 barel -- atau 210.000 galon -- tumpahan minyak dari sumur yang meledak.

"Sekarang kami sedang mengumpulkan 5.000 barel per hari, mungkin akan lebih sedikit dari itu," kata Proegler dari estimasi awal perusahaan 5.000 barel minyak bocor ke dalam air. (A026/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010