Washington (ANTARA News/AFP) - Pembalap Floyd Landis, yang kehilangan gelar Tour de France setelah dites positif menggunakan obat terlarang, mengakui doping secara sistematis dan menuduh rekannya dari Amerika, Lance Armstrong, melakukan hal yang sama, kata dua laporan, Kamis.

The Wall Street Journal melaporkan bahwa Landis mengakui menggunakan obat terlarang dan menuduh rekan-rekanya sesama pembalap sepeda doping dalam email yang ia kirimkan ke para pejabat pembalap sepeda dan sponsor.

Laman berita olahraga "ESPN.com" mengatakan Landis membenarkan kepada mereka bahwa ia mengirimkan email yang mengakui penggunaan obat untuk meningkatkan penampilannya.

"Saya ingin menjelaskan kata hati saya," katanya. "Saya tidak ingin lagi menjadi bagian dari masalah tersebut."

Landis, yang gelar Tour de Francenya di tahun 2006 dicoret karena dites positif memakai testosterone, menyatakan bahwa ia dan pembalap sepeda lainnya melakukan transfusi darah, dan menggunakan steroids dan erythropoietin (EPO), kata laporan itu.

Dalam emailnya yang ditujukan kepada para pejabat Balap Sepeda Amerika Serikat, Persatuan Balap Sepeda Internasional (ICU), dan yang lainnya, Landis menuduh bahwa pelatih Armstrong, Johan Bruyneel, memperkenalkan kepada Landis praktik-praktik yang termasuk penggunaan steroid dan doping darah.

Landis juga menyatakan Armstrong, juara tujuh kali Tour de France, menjelaskan proses doping itu kepadanya.

"Dia dan saya melakukan perundingan panjang lebar tentang hal itu saat latihan, dimana pada saat itu ia juga menjelaskan kepada saya tentang evolusi tes EPO dan bagaimana transfusi darah kini diperlukan karena susahnya tes baru", tulis Landis dalam salah satu dari tiga email yang dimuat Journal itu.

Armstrong dan Bruyneel tidak menanggapi permintaan surat kabar itu untuk memberikan komentar.

Kepada ESPN, Landis mengakui "salah menilai," tetapi mengatakan ia merasa tidak terbukti memakai obat terlarang untuk meningkatkan penampilan.

"Dengan meninjau kembali apa yang sudah terjadi dan perspektif yang agak berbeda, saya melakukan beberapa salah penilaian," katanya.

"Saya merasa tidak terbukti sama sekali tentang melakukan doping," tambahnya. "Saya melakukan apa yang saya lakukan karena itulah apa yang kami (para pembalap sepeda) lakukan dan itu merupakan pilihan yang harus saya lakukan setelah 10 atau 12 tahun bekerja keras untuk sampai di sana.

"Pilihan saya adalah, melakukannya dan melihat apakah saya dapat menang, atau tidak melakukannyqa dan saya memberi tahu orang-orang bahwa saya hanya tidak ingin melakukan hal itu, dan saya memutuskan untuk melakukannya."

Ia memberi tahu ESPN bahwa ia telah menawarkan untuk berbagi jurnal dan catatan hariannya dengan pihak berwenang antidoping AS dan telah memberikan informasi kepada para pejabat tentang bagaimana para pembalap sepeda menaklukkan tes obat terlarang.

Landis dilarang balapan selama dua tahun setelah gagal tes obat terlarang dan kembali balapan Januari 2009.

Ia gagal banding sebelum Pengadilan Arbitrasi untuk Olahraga (CAS), yang menangani kasusnya Juni 2008 dan memerintahkannya untuk membayar 100.000 dolar AS sebagai biaya pengadilan kepada badan antidoping Amerika.

Usaha Landis untuk membersihkan namanya diyakini membuat dirinya mengeluarkan biaya sekitar dua juta dolar AS. (S005/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010