Solo (ANTARA News) - Penyanyi keroncong Waldjinah dan Sundari Soekotjo mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya maestro keroncong Gesang Marto Hartono.

Sosok Gesang bagi kedua penyanyi keroncong tersebut merupakan sosok yang menjadi guru dan pembimbing dalam bermusik keroncong.

"Banyak kenangan yang tidak terlupakan, terutama saat saya sedang membuat video klip untuk lagu Bengawan Solo dan Sapu Tangan, beliau mau menjadi model klipnya, padahal saat itu sedang dalam kondisi sakit," ujar Sundari kepada wartawan disela-sela melayat almarhum Gesang di Pendhapi Gede, Balai Kota Surakarta, Jumat.

Meskipun dalam kondisi sakit, Gesang masih mampu menyelesaikan pembuatan video klip tersebut dengan dibantu oleh sejumlah kru. Tidak hanya itu, kenangan yang tidak bisa dilupakan oleh Sundari, adalah saat menyanyikan Lagu Sapu Tangan, Gesang sempat memperlihatkan sapu tangan yang ternyata menjadi inspirasi bagi Gesang untuk menciptakan lagu tersebut.

"Saya baru tahu setelah beliau menceritakannya kepada saya tentang sapu tangan tersebut," katanya.

Saat terakhir bertemu dengan Sang Maestro tersebut adalah saat konser musik keroncong bertajuk "Konser Musik Keroncong Sundari" di Pura Mangkunegaran Solo beberapa waktu yang lalu. Pada kesempatan itu Gesang kembali mengingatkan kepada Sundari untuk tetap menggeluti musik keroncong.

"Beliau mengatakan jangan pernah meninggalkan musik keroncong apapun yang terjadi," ujarnya.

Pelantun Walang Kekek Waldjinah yang berada di kursi roda saat melayat Gesang di Pendhapi Gede, menganggap gesang merupakan kakak, dan guru sebagai membina keroncong.

"Hampir semua lagu ciptaan Gesang telah saya nyanyikan baik untuk langgam jerncong maupun langgam Jawa," katanya.

Pesan yang sama juga dikatakan Bondan Prakoso yang datang ke Pendhapi Gede. Bondan yang membentuk grup band Keroncong Protol tersebut juga mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya Gesang.

"Saya sempat bertemu dengan Mbah Gesang dan beliau menyatakan kepada saya agar musik keroncong jangan sampai mati. Saat itu beliau mendengar musik saya dan hanya tertawa saja," ujarnya.

Pencipta lagu Bengawan Solo tersebut meninggal pada Kamis (20/5) di Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Solo karena mengalami infeksi pernafasan. Gesang dirawat di rumah sakit tersebut sejak satu minggu yang lalu dan sempat dirawat di ruang ICU.
(J005/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010