Vodafone Group, perusahaan konglomerat telekomunikasi multinasional Inggris, menderita kerugian paling besar
London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Kamis (17/12/2020), berbalik melemah dari kenaikan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London terpangkas 0,30 persen atau 19,85 poin, menjadi menetap di 6.551,06 poin.

Indeks FTSE 100 bangkit 0,88 persen atau 57,59 poin menjadi 6.570,91 poin pada Rabu (16/12/2020), setelah tergerus 0,28 persen atau 18,51 poin menjadi 6.513,32 poin pada Selasa (15/12/2020), dan melemah 0,23 persen atau 14,92 poin menjadi 6.531,83 poin pada Senin (14/12/2020).

Vodafone Group, perusahaan konglomerat telekomunikasi multinasional Inggris, menderita kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya anjlok 4,05 persen.

Diikuti oleh kelompok saham perusahaan pengolahan air Inggris United Utilities Group yang berkurang 2,81 persen, serta kelompok perusahaan operator supermarket daring Ocado Group turun 2,72 persen.

Sementara itu, WPP, perusahaan induk komunikasi, periklanan, hubungan masyarakat, teknologi, dan perdagangan multinasional Inggris melonjak 4,19 persen, menjadi peraih keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.

Disusul oleh saham perusahaan penerbitan dan pendidikan multinasional Inggris Pearson yang terangkat 3,82 persen, serta kelompok perusahaan teknologi informasi multinasional Inggris Aveva Group menguat 3,81 persen.

Baca juga: Saham Inggris "rebound", indeks FTSE 100 ditutup bangkit 0,88 persen
Baca juga: Saham Inggris turun lagi, indeks FTSE 100 tergerus 0,28 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020